Jumat 01 Sep 2023 21:26 WIB

PTFI Serahkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Distrik Tembagapura

PTFI menyerahkan 520 kg bahan makanan berupa kornet, sarden dan minyak goreng.

Kota Tembagapura tempat para pekerja tambang PT Freeport Indonesia tinggal.
Foto: Republika/Maspril Aries
Kota Tembagapura tempat para pekerja tambang PT Freeport Indonesia tinggal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan bantuan 520 kilogram makanan pokok bagi korban banjir dan longsor di Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Vice President (VP) Community Relations PTFI Engel Enoch dalam keterangan pers di Jayapura, Jumat (1/9/2023), mengatakan, PTFI telah menyerahkan bantuan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Posko Tim Reaksi Cepat (TRC), Rabu (30/8/2023).

Baca Juga

"Kami turut bersimpati atas kejadian bencana alam yang terjadi di Distrik Tembagapura. Setelah mendengar laporan, kami bergegas menyiapkan bantuan bahan makanan pokok yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Engel.

PTFI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) guna mengikuti perkembangan situasi, serta mengidentifikasi kebutuhan mendasar di lokasi tersebut. Peristiwa banjir dan longsor yang terjadi akibat hujan deras pada 25 Agustus 2023 di Distrik Tembagapura menyebabkan tiga jembatan yang menghubungkan antarkampung terputus.

Selain itu, kebun milik masyarakat di sepanjang tepi sungai rusak. Hal itu membuat masyarakat yang terdampak, kesulitan mendapatkan makanan dan minuman serta mengakses kebun karena jalur jalan terputus.

"PTFI menyerahkan 520 kilogram bahan makanan berupa kornet, sarden dan minyak goreng guna melengkapi bantuan Pemkab Mimika menjadi 2,5 ton bahan makanan," kata Engel lagi.

Sementara itu BPBD Mimika Yosias Lossu menambahkan, saat ini telah terkumpul 2,5 ton bantuan dari Pemkab dan PTFI, yang telah dikirimkan dalam tiga hari terakhir sebanyak 146 kilogram. "Kami berterima kasih kepada PTFI yang membantu kami menghadapi situasi menantang seperti saat ini di mana akses terhadap bahan makanan menjadi hal yang krusial," kata Yosias.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement