Rabu 26 Nov 2025 17:32 WIB

IHSG Menguat 0,94 Persen Dipicu Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Investor menantikan data ekonomi AS sebagai penentu arah kebijakan moneter.

Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat pada senin pagi dibuka melemah 210,39 poin atau 2,69 persen ke posisi 7.620,10. Sedangkan pada penutupan IHSG masih berada zona merah ke posisi 7.736,06 atau ditutup merosot 1,21 persen dari level 7.830,49.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/11/2025) sore ditutup menguat seiring dengan meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Desember 2025. IHSG ditutup menguat 80,24 poin atau 0,94 persen ke posisi 8.602,13 Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,61 poin atau 0,89 persen ke posisi 864,77.

“Meningkatnya ekspektasi akan pemangkasan suku bunga The Fed di Desember 2025 menjadi salah satu katalis positif bagi pergerakan IHSG,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tertunda dirilis akibat government shutdown beberapa waktu lalu. Data ekonomi AS terutama data tenaga kerja dan inflasi, dinantikan oleh pelaku pasar untuk mencari indikasi langkah kebijakan moneter The Fed pada pertemuan 9-10 Desember 2025.

Dari kawasan Asia, Presiden Taiwan Lai Ching-te menyatakan Taiwan akan mengumumkan anggaran pertahanan tambahan senilai 1,25 triliun dolar Taiwan (40 miliar dolar AS) karena China mempercepat persiapan militer di dekat pulau tersebut. Hal ini diperkirakan berpotensi meningkatkan ketegangan politik di kawasan Asia, setelah adanya sengketa diplomatik antara China dan Jepang mengenai Taiwan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement