Rabu 26 Nov 2025 17:42 WIB

Pemerintah Gencarkan Hilirisasi Kelapa untuk Serap Tenaga Kerja

Sektor ini terbukti lebih cepat menambah lapangan kerja.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Foto Udara hamparan pohon kelapa di kawasan Pantai Pasie Lembang, Kluet Selatan, Aceh Selatan, Aceh.
Foto: ANTARA/SYIFA YULINNAS
Foto Udara hamparan pohon kelapa di kawasan Pantai Pasie Lembang, Kluet Selatan, Aceh Selatan, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Pemerintah memastikan proyek hilirisasi kelapa yang melibatkan dua perusahaan asal China terus melaju dan ditargetkan mengerek nilai jual kelapa petani. Investasi ini juga dinilai berpotensi membuka ribuan lapangan kerja baru di sektor perkebunan dan industri turunan kelapa.

“Mereka mau investasi di sini sehingga harga jual kelapa di tingkat petani bisa lebih tinggi karena tidak ada lagi biaya logistik pengiriman,” kata Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, di Tangerang, Banten, Rabu (26/11/2025).

Baca Juga

Rosan menjelaskan, salah satu proyek yang sudah berjalan diperkirakan menyerap hingga 500 juta butir kelapa per tahun. Pada tahap awal, serapan tenaga kerja dipatok sekitar 5.000 orang dan diproyeksikan naik menjadi 10 ribu orang pada tahun kedua.

“Produk turunan dari kelapa itu sangat banyak. Nah, ini yang kita dorong supaya nilai tambah dari industri kelapa ada di dalam negeri, dan penciptaan lapangan kerjanya juga terjadi di sini,” jelasnya.

Di tengah tren hilirisasi mineral yang menyedot perhatian, pemerintah menggeser sorotan ke komoditas perkebunan yang dekat dengan hajat hidup masyarakat. Kelapa dipilih karena rantai industrinya panjang, dari pangan sampai kosmetik, sehingga peluang nilai tambahnya besar jika diolah di dalam negeri.

“(Nilai investasinya) sekitar 100 juta dolar AS, tetapi penyerapan tenaga kerjanya bisa mencapai 10.000 orang. Itu sangat-sangat besar,” ungkap Rosan.

Ia menilai investasi di perkebunan dan pertanian memang tak setinggi sektor mineral jika dilihat dari angka modal. Namun efeknya terasa langsung ke desa-desa penghasil kelapa karena membuka kerja di hulu dan hilir sekaligus.

Strategi hilirisasi nonmineral, baik perkebunan, pertanian, maupun kelautan, disebut akan terus dipacu pemerintah. Rosan menekankan sektor-sektor ini terbukti lebih cepat menambah lapangan kerja dan memperkuat kesejahteraan petani, sehingga perlu dijaga agar manfaatnya tidak berhenti di level proyek saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement