Rabu 10 Dec 2025 12:45 WIB

Hilirisasi Dorong Investasi Merata ke Luar Jawa dan Pulau-Pulau Lain

Hilirisasi dinilai menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyelenggarakan Rembuk Energi & Hilirisasi 2025, sebuah forum yang ditujukan untuk mendekatkan isu hilirisasi dan transisi energi kepada generasi muda melalui pendekatan kreatif dan inklusif.
Foto: Dok Republika
Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyelenggarakan Rembuk Energi & Hilirisasi 2025, sebuah forum yang ditujukan untuk mendekatkan isu hilirisasi dan transisi energi kepada generasi muda melalui pendekatan kreatif dan inklusif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Koordinator Bidang Pengembangan Model Bisnis Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Imaduddin, menegaskan hilirisasi menjadi penggerak investasi nasional yang mendorong pemerataan pembangunan. Ia menekankan, keberhasilan hilirisasi mengubah wajah peta investasi yang tidak lagi terpusat di Jawa, tetapi merata ke provinsi lain.

Imaduddin menjelaskan, penguatan industri hilir tidak hanya meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, tetapi juga menumbuhkan lapangan kerja baru yang signifikan. Dengan strategi ini, Indonesia berpotensi mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6–7 persen sehingga menuju status negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Baca Juga

“Dengan adanya hilirisasi, sekarang nomor empat terbesar dalam penerimaan investasi adalah Maluku Utara, dan nomor dua Sulawesi Tengah,” ujar Imaduddin dalam Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

photo
Suasana Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025). - (Prayogi/Republika)

Ia memaparkan, pengalaman sukses hilirisasi nikel menjadi contoh bagaimana produk turunan logam mampu meningkatkan ekspor dan menarik investasi ke wilayah-wilayah yang sebelumnya kurang terjamah. Dampaknya, industri tidak lagi terkonsentrasi di Jawa, tetapi tersebar ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan lebih luas.

Imaduddin menambahkan, Satgas Hilirisasi telah mengidentifikasi 18 proyek prioritas dengan nilai investasi besar yang diperkirakan mampu menyerap hampir 300.000 tenaga kerja. Proyek ini mencakup pengembangan baterai untuk kendaraan listrik hingga kebutuhan nelayan yang kini bisa memanfaatkan energi bersih.

Strategi hilirisasi, menurut Imaduddin, juga menciptakan National Champion—perusahaan lokal yang menjadi motor penggerak industri dan ekspor, mengikuti jejak negara-negara maju seperti Korea Selatan, Jepang, dan China. Peran negara hadir dalam koordinasi kebijakan lintas kementerian menjadi kunci untuk menghilangkan ego sektoral dan memastikan hilirisasi berlangsung inklusif.

Dengan pendekatan ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan distribusi investasi yang merata. Imaduddin menegaskan, hilirisasi bukan sekadar menambah nilai sumber daya alam, tetapi juga menjadi alat pemerataan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement