Rabu 10 Dec 2025 13:14 WIB

PGN Perkuat Hilirisasi Gas, Dorong Pertumbuhan Industri Nasional

Program hilirisasi gas disebut membuka peluang industri baru di berbagai sektor.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Mirza Mahendra menyampaikan paparan Saat Panel Discussion I: Kemandirian Energi untuk Kamu, Dia, dan Bumi Kita dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Foto: Prayogi/Republika
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Mirza Mahendra menyampaikan paparan Saat Panel Discussion I: Kemandirian Energi untuk Kamu, Dia, dan Bumi Kita dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memproyeksikan hilirisasi gas menjadi salah satu motor pertumbuhan industri nasional. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Mirza Mahendra, menegaskan perusahaan fokus membangun infrastruktur hilir sekaligus menjaga pasokan energi.

Mirza menyampaikan, PGN memiliki tiga program utama, yakni mengoptimalkan produksi gas bumi, membangun infrastruktur hingga ke seluruh penjuru, serta pengelolaan gas bumi yang terintegrasi dan berkeadilan. Saat ini, PGN melayani sekitar 823.000 pelanggan di seluruh Indonesia dengan jaringan pipa sepanjang 33.000 kilometer (km), didukung fasilitas regasifikasi, SPBG, dan LPG Processing Plant.

Baca Juga

“Gas bumi kalau hanya dibakar ya sudah, menguap begitu saja. Tapi gas bisa diolah menjadi metan, syngas, amonia, metanol, etil-glikol, hidrogen peroksida, dan turunannya yang memiliki nilai keekonomian tinggi,” ujarnya dalam acara Rembuk Energi dan Hilirisasi 2025 di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Mirza menambahkan, hilirisasi memungkinkan gas bumi menjadi bahan baku industri lebih lanjut. Dari amonia, misalnya, bisa diproses menjadi urea dan nitric acid, sementara etilen bisa menjadi bahan baku plastik. Pemrosesan gas ini meningkatkan nilai tambah sekaligus membuka peluang industri baru.

Distribusi gas, kata dia, menyesuaikan karakteristik geografis Indonesia. Untuk wilayah barat, PGN menggunakan pipa penyalur, sementara wilayah timur menggunakan mekanisme beyond pipeline dengan mengubah gas menjadi LNG atau CNG untuk didistribusikan menggunakan kapal. Strategi ini sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 tentang pemenuhan kebutuhan energi nasional.

Mirza juga menyoroti transisi energi dan program Net Zero Emission. PGN menginisiasi pemanfaatan BioCNG, carbon capture storage, dan digitalisasi jaringan untuk efisiensi energi. Hilirisasi ke depan akan mencakup Low Carbon Hydrogen yang ramah lingkungan, menjadikan gas sebagai bahan bakar hidrogen.

Dengan hilirisasi gas, nilai tambah energi nasional diharapkan meningkat sekaligus mendukung transisi energi ramah lingkungan. Infrastruktur dan program inovatif diharapkan membuka peluang pertumbuhan industri serta kemandirian energi untuk Indonesia Emas 2045.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement