Senin 01 Dec 2025 14:53 WIB

Danantara Beberkan Arah Investasi 2026, Ini Fokus Utamanya

Penyusunan strategi dilakukan melalui pendekatan terukur.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Menteri Investasi sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani.
Foto: BPMI Setpres
Menteri Investasi sekaligus CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Danantara Indonesia menegaskan arah investasi 2026 dengan fokus pada proyek strategis, penguatan kapasitas nasional, dan penciptaan dampak ekonomi jangka panjang. Agenda tersebut disampaikan dalam paparan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026 kepada Pimpinan dan Anggota Komisi XI DPR RI sebagai bagian dari kewajiban konsultatif Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Holding Investasi.

CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, peta jalan investasi Danantara Investment Management 2026 dirancang untuk memenuhi mandat ganda, yaitu menghasilkan imbal hasil berkelanjutan sekaligus memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi nasional. Menurut Rosan, penyusunan strategi dilakukan melalui pendekatan terukur dan berorientasi nilai lintas generasi.

Baca Juga

“Mandat kami jelas, yaitu menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara, sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional,” ujar Rosan di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Rosan menjelaskan strategi 2026 diarahkan pada pengembangan proyek strategis, penguatan sektor prioritas, serta diversifikasi portofolio lintas kelas aset dan geografi. Pendekatan tersebut memadukan investasi jangka panjang dengan aset yang memberi arus kas stabil, sehingga menjaga keseimbangan risiko dan imbal hasil sekaligus memungkinkan pembiayaan proyek pembangunan yang berdampak luas.

"Setiap keputusan investasi harus memenuhi dua tujuan, yaitu menjaga nilai aset negara dan memastikan manfaat yang kembali kepada masyarakat dalam jangka panjang,” ucap Rosan.

Danantara menerapkan kerangka klasifikasi proyek strategis yang dinilai ketat dan transparan, memastikan setiap investasi selaras dengan agenda pembangunan nasional, memiliki dampak sosial dan lingkungan, serta tetap layak secara komersial. Rosan memaparkan dua contoh penerapannya, salah satunya Proyek Kampung Haji di Makkah yang diinisiasi melalui Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2025 untuk meningkatkan kualitas akomodasi jamaah haji Indonesia.

Proyek tersebut dilaksanakan melalui proses lelang lahan dengan otoritas Arab Saudi dan eksplorasi opsi akuisisi aset alternatif. Rosan menyebut inisiatif itu berpotensi membuka hingga 7.500 lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia serta menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp2,5 triliun per tahun.

“Project Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji,” kata Rosan.

Rosan juga menyinggung proyek waste-to-energy (WtE) sebagai contoh proyek domestik yang mendukung ketahanan energi dan penanganan darurat sampah nasional. Proyek ini diperkirakan menghasilkan 3.500–4.500 lapangan kerja selama konstruksi, ratusan pekerjaan tetap saat operasi, serta potensi kontribusi hingga Rp1,6 triliun per tahun terhadap PDB pada masa pembangunan.

Pada sesi lanjutan, Chief Investment Officer Danantara Indonesia Pandu Patria Sjahrir menegaskan pentingnya disiplin tata kelola, mitigasi risiko, dan kesiapan proyek dalam menjalankan mandat investasi. Pandu menilai RKAP 2026 memperkuat fondasi investasi Danantara Indonesia melalui uji tuntas yang lebih dalam serta pengelolaan risiko yang menjaga stabilitas portofolio. “Fokus kami adalah memastikan setiap proyek tidak hanya bankable, tetapi benar-benar memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia,” ujar Pandu.

Ia mengatakan standar tata kelola dan transparansi menjadi pilar utama dalam setiap keputusan investasi. Pandu menegaskan Danantara Indonesia berperan sebagai sovereign wealth fund berorientasi jangka panjang, mengelola aset negara melalui sinergi antara Danantara Asset Management dan Danantara Investment Management untuk memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement