REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan audit menyeluruh terhadap operasi Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah insiden luncuran material basah yang menewaskan tujuh pekerja. Pemeriksaan ini menjadi langkah utama untuk memastikan keselamatan pekerja dan mencegah terulangnya kecelakaan serupa.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan seluruh kegiatan operasional di tambang tetap dihentikan sementara sampai audit rampung. “Yang harus dilakukan sekarang adalah audit total terhadap operasi underground di Freeport. Saat ini belum ada produksi yang bisa dilakukan,” ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Ia menerangkan, audit dilakukan dengan pendekatan teknik sipil dan teknik tambang untuk mengidentifikasi faktor penyebab longsor serta menentukan langkah mitigasi. Hasil investigasi akan menjadi dasar rekomendasi perusahaan, termasuk perbaikan prosedur keselamatan dan penentuan sanksi bagi pihak terkait jika diperlukan.
Sanksi hanya diberikan setelah audit selesai. “Tidak boleh menghukum tanpa dasar. Kita audit dulu penyebabnya. Setelah itu baru bisa memberikan rekomendasi,” jelas Bahlil.
Proses penyelamatan korban insiden telah rampung. Tim Penyelamat PT Freeport bersama Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD berhasil mengevakuasi seluruh tujuh pekerja, dengan lima ditemukan pada 5 Oktober 2025 setelah 27 hari operasi.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan memastikan pendampingan penuh serta penanganan jenazah dengan hormat. “Mereka adalah sahabat dan bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua,” ujar Tony.
Perusahaan menegaskan hasil investigasi akan menjadi dasar langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang. Seluruh kegiatan operasional di Grasberg tetap menunggu selesainya audit ESDM, dengan keselamatan pekerja sebagai prioritas utama.