REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Langkah ini dilakukan demi meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan meningkatnya permintaan.
Produsen makanan ringan ini menawarkan sahamnya sebanyak 240.300.000 kepada publik atau setara dengan 21,87 persen dari modal disetor oleh perusahaan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp360 per lembar saham, Perseroan akan mendapatkan dana dari IPO sebesar Rp86,5 miliar.
CEO PT Jaya Swarasa Agung Tbk. Alexander Anwar mengatakan dana yang diperoleh dari hasil IPO ini sebagian besar akan digunakan untuk belanja modal perusahaan. "Rinciannya 53,69 persen untuk pembangunan pabrik baru, 38,29 persen untuk pembelian dan instalasi mesin-mesin produksi, dan sisanya sebesar 8,02 persen untuk keperluan modal kerja," kata Alexander, Rabu (1/12).
Menanggapi hal ini, Alexander Anwar menjelaskan bahwa Tays Bakers memiliki rencana untuk pembangunan pabrik dan penambahan kapasitas mesin yang memungkinkan perusahaan untuk berinovasi dengan produk baru di kategori makanan ringan yang sehat dan baik dikonsumsi bagi masyarakat, termasuk juga bagi kalangan dengan kebutuhan nutrisi khusus seperti vegetarian, gluten free, low sugar ataupun kalangan umum dengan health awareness yang tinggi.
Alexander melihat perkembangan pasar healthy snacks sangat pesat, baik di Indonesia maupun manca negara. Menurutnya, Tays Bakers memiliki peluang investasi menarik dengan potensi pertumbuhan tinggi.
"Dengan 20 tahun pengalaman, kami telah terbukti bisa bertahan melalui berbagai krisis, termasuk krisis ekonomi pada tahun 1998, 2008 dan juga masa pandemi saat ini," kata Alexander.
Market Analyst NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama menilai, Tays Bakers memiliki prospek peningkatan pasar yang cukup besar. Terutama untuk kategori produk biskuit dengan merek TRICKS Potato Crisps yang pasarnya masih terus berkembang.
"Jika didukung oleh investasi yang tepat bagi produk-produk lainnya, maka Tays Bakers berpeluang untuk tumbuh lebih besar lagi," kata Dimas.
Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir Suhendro Samirin mengatakan, Perseroan telah memperoleh efektif OJK pada 26 November 2021 dan akan melaksanakan penawaran umum pada 30 November hingga 2 Desember 2021. Saham perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021.
"Melihat antusiasme yang diperoleh pada masa bookbuilding lalu, kami memiliki keyakinan bahwa proses penawaran umum perdana saham Perseroan akan diminati oleh para pelaku pasar melihat juga industri Perseroan adalah industri yang sangat menarik," kata Amir.