Selasa 08 Apr 2025 18:44 WIB

Asosiasi Logistik Siap Bantu Manajemen Logistik Koperasi Merah Putih

ALFI memiliki pusat pelatihan bersertifikat internasional.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan.
Foto: ALFI
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Akbar Djohan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif rencana Presiden Prabowo Subianto memberikan fasilitas kredit kepada setiap koperasi untuk pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih. Ketua Umum ALFI Akbar Djohan menegaskan langkah ini sejalan dengan visi ALFI dalam memperkuat rantai pasok dan efisiensi logistik di seluruh pelosok Indonesia. 

"Kami mendukung penuh inisiatif pemerintah ini. Dengan akses kredit yang terjangkau, koperasi dapat meningkatkan kapasitas operasional, termasuk memiliki armada truk yang memadai. Ini akan memperlancar distribusi barang, terutama di daerah pedesaan yang selama ini masih menghadapi kendala infrastruktur logistik," ujar Akbar dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (8/4/2025).  

Akbar menilai program ini akan memperkuat kapasitas koperasi, termasuk dalam pengadaan armada truk guna mendukung distribusi logistik nasional. Akbar menekankan ALFI siap berkolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk memberikan pelatihan manajemen logistik dan teknis pengoperasian armada. 

"Kami berkomitmen mendampingi koperasi dalam hal pengetahuan logistik, tata kelola armada, hingga pemeliharaan truk. Kolaborasi antara koperasi dan pelaku logistik profesional seperti anggota ALFI akan menciptakan sinergi yang kuat," ucap Akbar. 

Akbar menyampaikan ALFI memiliki pusat pelatihan bersertifikat internasional, yakni ALFI institute. Akbar menjelaskan pusat pelatihan tersebut dapat memberikan pelatihan, bahkan sarana magang bagi perusahaan logistik nasional guna mempersiapkan SDM andal  dan siap pakai untuk menjalankan bisnis logistik, kepabeanan, ekspor-impor, transportasi dan pergudangan, baik itu cold storage maupun gudang umum.

ALFI, lanjut Akbar, mengapresiasi langkah strategis pemerintah yang tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Akbar berharap program ini dapat mengurangi kesenjangan logistik antara kota dan desa, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor transportasi dan distribusi.  

"Sebagai bentuk dukungan nyata, ALFI akan menggelar serangkaian program pendampingan, seperti pelatihan manajemen logistik, teknologi dan digitalisasi, serta kemitraan dengan penyedia layanan logistik," lanjut Akbar. 

Akbar berharap implementasi program kredit ini dapat berjalan lancar dengan pengawasan yang ketat. Dengan demikian, dana yang disalurkan benar-benar berdampak pada peningkatan kapasitas koperasi dan kemandirian logistik nasional.  

"Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi tulang punggung logistik di daerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa," sambung Akbar.

Akbar optimistis kehadiran Koperasi Desa Merah Putih dapat menjadi momentum dalam penguatan ekonomi dari tingkat perdesaan. Hal ini akan memberikan dampak positif dalam mengikis disparitas ekonomi antara perdesaan dengan kawasan perkotaan. 

"Ekosistem ekonomi desa akan tumbuh dan kuat secara jangka panjang sehingga gap ekonomi desa dan kota bisa semakin kecil dan sebaliknya bisa menjadi pilar pemerataan ekonomi nasional," kata Akbar. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 80 ribu unit Koperasi Merah Putih di setiap desa yang ada di Indonesia. Prabowo juga mendorong Koperasi Desa Merah Putih bisa memiliki truk sebagai kendaraan operasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement