Selasa 25 Mar 2025 09:58 WIB

Bank Mandiri Gelar RUPST Hari Ini, Simak Agenda dan Potensi Rebound Sahamnya

Agenda RUPST termasuk dividen, aksi korporasi, hingga jajaran direksi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Bank Mandiri
Foto: Dokumen
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk membahas laporan kinerja 2024, rencana bisnis 2025, serta pembagian dividen. Dalam agenda rapat, pemegang saham akan mengevaluasi capaian keuangan dan strategi ekspansi perusahaan di tengah dinamika ekonomi nasional.

Sementara itu, saham BMRI menunjukkan penguatan di pasar. Berdasarkan data perdagangan, harga saham BMRI naik 1,8 persen ke level Rp4.540 dari harga sebelumnya Rp4.460.

Baca Juga

Saham BMRI dibuka pada level Rp4.500, sempat menyentuh harga tertinggi Rp4.580, sebelum akhirnya ditutup di Rp4.540 dengan volume transaksi mencapai 229.000 lot atau senilai Rp103,7 miliar.

RUPST BMRI tahun ini mencakup sembilan agenda utama, di antaranya:

1. Persetujuan laporan tahunan termasuk laporan keuangan dan laporan pengawasan dewan komisaris untuk tahun buku 2024.

2. Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2024, termasuk pembagian dividen.

3. Penunjukan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun 2025.

4. Persetujuan remunerasi bagi dewan komisaris dan direksi.

5. Persetujuan rencana aksi keuangan berkelanjutan.

6. Perubahan susunan pengurus perseroan.

7. Perubahan anggaran dasar perusahaan.

8. Persetujuan atas penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan.

9. Laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, menyebut BMRI memiliki potensi rebound setelah membentuk pola bullish piercing di area support. Indikator stochastic menunjukkan crossing di area oversold, yang mengindikasikan potensi penguatan harga saham. Saat ini, BMRI direkomendasikan untuk strategi sell on high dengan target harga Rp4.600 dan stop loss di Rp4.250.

"Dividend yield BMRI diproyeksikan mencapai 8 persen dengan asumsi DPR rata-rata tiga tahun terakhir sebesar 60 persen," ujar Ratih dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).

Secara makro, pergerakan IHSG turut menjadi perhatian investor. Pada perdagangan Senin (24/3/2025), IHSG ditutup turun 1,55 persen atau 96,96 poin ke level 6.161. Namun, hari ini (25/3/2025) diprediksi mengalami rebound dalam rentang 6.100 hingga 6.240.

Sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG meliputi aksi profit taking yang terjadi selama dua hari terakhir, tekanan nilai tukar rupiah ke Rp16.561 per dolar AS, serta pelemahan IHSG sebesar 12,98 persen sejak awal tahun dengan capital outflow asing sebesar Rp33,33 triliun.

Dari global, Wall Street mengalami rebound signifikan berkat penguatan saham teknologi. Saham Tesla (TSLA) melonjak 12 persen, sementara saham semikonduktor AMD naik 6,96 persen. Bursa Asia Pasifik juga melanjutkan reli setelah Morgan Stanley meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun 2025 sebesar 50 basis poin menjadi 4,5 persen.

Pelaku pasar saat ini mencermati momentum RUPS bank-bank besar, termasuk BMRI, di tengah potensi aksi profit taking sebelum libur panjang bursa domestik. Keputusan final terkait dividen BMRI akan menjadi salah satu faktor utama yang menentukan arah pergerakan saham ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement