REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan, pengalihan saham Danantara dilakukan di luar mekanisme bursa dan telah sesuai dengan regulasi yang berlaku. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menekankan, meskipun bursa tidak terlibat langsung dalam transaksi ini, aspek keterbukaan informasi tetap menjadi prioritas utama.
"Terkait dengan transaksi, ya karena transaksi itu dilakukan di luar bursa, ya tentu bursa tidak terlibat dalam transaksi tersebut. Ya, tapi tentunya kami juga melihat kalau keperbukaan informasi sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal itu sudah dilakukan," ujar Iman dalam acara Buka Puasa Bersama Media Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Iman menambahkan, kehadiran Danantara diharapkan membawa dampak positif bagi pasar modal Indonesia. "Tentu bukan harapan, tetapi kita sama-sama yakini kalau keberadaan Danantara itu diharapkan dapat memiliki kondisi positif terhadap pasar modal Indonesia, khususnya kepada investor, khususnya investor region yang hari-hari ini melakukan akumulasi dengan keyakinan kalau fundamental dari saham-saham yang mereka beli itu masih baik," lanjutnya.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyatakan, meskipun pasar modal sempat mengalami tekanan, aktivitas perdagangan masih berjalan stabil, bahkan terus meningkat di berbagai instrumen seperti saham, surat utang, dan bursa karbon.
"Perdagangan relatif stabil sepanjang kuartal pertama tahun ini. Namun kalau kami lihat di sisi performa, memang mengalami penurunan sebesar 11,6 persen," ujarnya.
Penurunan IHSG yang cukup tajam ini, menurut Jeffrey, masih lebih baik dibandingkan beberapa bursa saham lain dengan kapitalisasi pasar di atas 100 miliar dolar AS. Di kawasan Asia Tenggara, bursa saham Malaysia dan Thailand bahkan mengalami koreksi lebih dalam akibat arus modal asing yang keluar dari kawasan tersebut ke Amerika Serikat.
Meski IHSG terus mengalami tekanan, Jeffrey menilai situasi ini justru membuka peluang bagi investor pemula. Dengan harga saham yang sedang terdiskon, investor berpotensi memperoleh keuntungan lebih besar di masa mendatang jika pasar kembali menguat.
BEI juga mencatat bahwa investor ritel saat ini berkontribusi sekitar 44 persen dari total transaksi harian. Meski terjadi aliran modal asing keluar, investor domestik terutama investor ritel masih mampu menyerap sebagian besar dana tersebut.
"Satu hal yang perlu diperhatikan, peran investor institusi domestik sangat penting. Kita tidak bisa hanya mengandalkan investor ritel. Di saat investor asing menjual ekuitas dengan harga yang cukup murah, diharapkan investor domestik, baik ritel maupun institusi, bisa mengambil peran," tegas Jeffrey.