Rabu 19 Nov 2025 14:19 WIB

Ekonom Ungkap Ekonomi RI Sudah Lewati Titik Terendah, Diproyeksikan Membaik

Indikator makro menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Pengunjung memilah pakaian di Little Bangkok Pasar Metro Tanah Abang, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia segera membaik.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung memilah pakaian di Little Bangkok Pasar Metro Tanah Abang, Jakarta, Kamis (30/5/2024). Ekonom memperkirakan ekonomi Indonesia segera membaik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ekonom Macquarie Capital Indonesia Ari Jahja memperkirakan ekonomi Indonesia mulai memasuki fase pemulihan setelah melewati titik terendah pada kuartal III 2025. Ia menyebut indikator makro dan realisasi belanja pemerintah pada kuartal IV menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Ari memproyeksikan pemulihan makro berlangsung bertahap didorong peningkatan belanja fiskal, konsumsi yang lebih kuat, dan dorongan investasi. Riset Macquarie memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,2 persen pada tahun fiskal 2026 dengan defisit anggaran tetap terkendali di sekitar 3 persen, yang dinilai mencerminkan stabilitas fundamental.

Baca Juga

Ia menilai eksekusi anggaran pemerintah mulai menunjukkan hasil di tengah perlambatan ekonomi pada kuartal III 2025. Badan Pusat Statistik mencatat PDB Indonesia tumbuh 5,04 persen secara tahunan pada periode tersebut, sedikit melambat dari 5,12 persen pada kuartal sebelumnya.

Secara struktur, konsumsi rumah tangga berkontribusi 53,14 persen terhadap PDB, diikuti pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 29,09 persen, ekspor 23,64 persen, konsumsi pemerintah 7,17 persen, konsumsi lembaga nonprofit 1,29 persen, dan impor yang terkontraksi -20,17 persen. Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,89 persen secara tahunan, melambat dari 4,97 persen pada kuartal II.

Pertumbuhan PMTB juga melambat dari 6,99 persen pada kuartal II menjadi 5,04 persen pada kuartal III 2025. Sementara konsumsi pemerintah tumbuh 5,49 persen, meningkat dibanding kontraksi -0,33 persen pada kuartal sebelumnya.

Ekspor barang dan jasa tercatat tumbuh 9,91 persen secara tahunan, menjadi komponen dengan kenaikan tertinggi meski tetap melambat dibanding kuartal sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement