Rabu 19 Nov 2025 14:06 WIB

Macquarie: Optimisme Investor terhadap Indonesia Meningkat pada 2026

Reformasi struktural dan eksekusi kebijakan dinilai menjaga kepercayaan pasar.

Investasi hijau (ilustrasi). Riset dari Macquarie Capital Indonesia memperkirakan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kian menguat pada 2026 menyusul membaiknya iklim investasi.
Foto: www.freepik.com
Investasi hijau (ilustrasi). Riset dari Macquarie Capital Indonesia memperkirakan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kian menguat pada 2026 menyusul membaiknya iklim investasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset dari Macquarie Capital Indonesia memperkirakan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto kian menguat pada 2026 menyusul membaiknya iklim investasi. Macquarie menekankan bahwa peningkatan eksekusi kebijakan serta keberlanjutan reformasi struktural merupakan faktor kunci dalam menjaga kepercayaan investor.

“Fokus pemerintah pada tata kelola dan implementasi kebijakan yang lebih efektif dinilai menjadi salah satu alasan utama sentimen positif pasar terhadap Indonesia,” kata Kepala Riset Macquarie Capital Indonesia, Ari Jahja, dikutip dari keterangannya yang diterima di Yogyakarta, Rabu (19/11/2025).

Baca Juga

Sejalan dengan itu, laporan tersebut juga memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar dengan merekomendasikan peluang beli taktis (tactical buying opportunities).

Rekomendasi ini mengindikasikan bahwa kondisi fundamental pasar modal Indonesia dinilai cukup kuat untuk menjadi momentum investasi jangka pendek.

“Meskipun peningkatan eksekusi kebijakan dan reformasi struktural tetap krusial untuk menjaga kepercayaan investor, kami merekomendasikan adanya peluang beli taktis,” ujar Ari.

Dari sisi pasar saham, Macquarie menilai valuasi Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia masih berada pada level yang wajar dan kompetitif di kawasan.

Lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan laba per saham (EPS) dapat mencapai sekitar 10 persen pada 2026, didorong oleh peningkatan operasional berbagai emiten utama.

“Valuasi indeks MSCI Indonesia dinilai masih wajar, dan kami mengantisipasi pertumbuhan laba per saham (EPS) sekitar 10 persen pada 2026. Kami lebih memilih saham-saham yang menunjukkan peningkatan operasional, terlepas dari kondisi makroekonomi secara keseluruhan,” kata Ari.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement