Ahad 16 Nov 2025 01:32 WIB

Prabowo Dorong Desa Jadi Mesin Ekonomi, Anak Muda Jadi Pemain Kunci

Pemerataan ekonomi jadi kunci pertumbuhan ekonomi

Presiden Prabowo Subianto saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Presiden Prabowo Subianto saat pemberian gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional ke sepuluh tokoh, yakni Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid, Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, Almarhumah Marsinah, Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah, Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo, Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin, Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil, Almarhum Tuan Rondahaim Saragih dan Almarhum Zainal Abidin Syah.

REPUBLIKA.CO.ID,‎‎ ‎JAKARTA — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mempercepat penciptaan lapangan kerja dan pemerataan ekonomi melalui dua arah kebijakan besar: perluasan peluang kerja luar negeri bagi lulusan SMK dan penguatan investasi berbasis desa. Langkah ini dipandang sebagai strategi tepat untuk mengatasi pengangguran muda sekaligus mendorong desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional.

‎Pemerintah resmi meluncurkan Program SMK Go Global dan Jakarta Job Festival 2025 yang menghadirkan ribuan peluang kerja internasional. Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa pada tahap awal, pemerintah akan mengirim 500 lulusan SMK sebagai proyek percontohan dengan dukungan anggaran Rp 2,6 miliar, sebelum diperluas menjadi 500 ribu peserta pada 2026.

‎“Insyaallah dengan perintah dan arahan Presiden, program akhir tahun 2025 dan tahun 2026 ini kita menempatkan lulusan SMK dan SMA yang berminat dengan keterampilan khusus, baik itu pengelasan, perhotelan, perawatan, dan lain-lain untuk bisa bekerja lebih baik dengan gaji yang bagus di luar negeri,” kata Muhaimin.

‎A

‎Kementerian P2MI menyiapkan 7.600 formasi kerja luar negeri melalui kerja sama dengan 20 perusahaan penempatan pekerja migran, disertai lebih dari 12.000 lowongan domestik dari 70 perusahaan nasional.

‎Wamen P2MI Christina Aryani menegaskan bahwa partisipasi kementeriannya di festival ini merupakan langkah konkret memperluas akses kerja luar negeri secara resmi.

‎Pengangguran lulusan SMK yang mencapai 1,5–1,6 juta orang menjadi alasan pemerintah mempercepat program ini. Muhaimin menegaskan hal tersebut sebagai latar belakang program.

‎“Program ini lahir dari keprihatinan karena masih ada sekitar 1,6 juta lulusan SMK yang menganggur. Kami berupaya agar mereka bisa diberdayakan dan terserap di lapangan kerja, termasuk di luar negeri,” ujarnya.

‎Menteri P2MI Mukhtarudin menyatakan kesiapan kementerian dalam mengeksekusi penempatan ini.

‎“Kami sudah merinci per kompetensi, juga sudah memetakan dan membuat profil negara-negara penempatan beserta sektor-sektor pekerjaannya. Prinsipnya, kami KP2MI sudah siap mengeksekusi program ini,” katanya.

‎Di sisi lain, pemerintah memperkuat fondasi ekonomi desa sebagai agenda utama pemerataan. Menteri Desa Yandri Susanto mengajak generasi muda terjun langsung membangun desa.

‎“Peluang ada di desa. Kita bisa buat desa ayam petelur, desa melon, desa semangka, dan lain-lain. Jangan sampai peluang ini diambil orang lain, hanya karena kita tidak bergerak,” tegasnya.

‎Yandri menekankan peran desa dalam suplai kebutuhan nasional dan menegaskan bahwa pembangunan desa merupakan poin ke-6 dalam Astacita Presiden Prabowo.

‎“Desa bukan lagi wilayah tertinggal. Desa adalah pusat pertumbuhan ekonomi baru yang menopang pembangunan nasional,” ujarnya.

‎Menurutnya, jika desa kuat, maka seluruh perekonomian nasional akan ikut menguat.

‎“Kalau desa kuat, maka Indonesia juga akan kuat,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement