REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Ketum Wahdah Islamiyah KH Muhammad Zaitun Rasmin, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas kontribusi dan dedikasinya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melalui kinerjanya yang konsisten, Mentan Amran dinilai sebagai sosok pemimpin yang bekerja dengan ketulusan, keberanian, dan visi yang jelas demi kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Ahlan wa sahlan, selamat datang pejuang kita, Pak Mentan. Alhamdulillah, Allah mudahkan sehingga beliau dapat hadir pada Silatnas 2025. Pak Menteri ini seakan tidak mengenal lelah selalu turun ke lapangan membantu petani, namun tetap menyempatkan hadir bersama kita,”kata Zaitun Rasmin pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) 2025 dan Mukernas XVIII Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (15/11/2025).
Zaitun Rasmin menambahkan, kiprah Mentan Amran memberikan inspirasi kuat bagi Wahdah Islamiyah, terutama dalam menggerakkan umat untuk kemandirian dan penguatan sektor pangan. Ia menilai keteladanan Mentan Amran tampak dari kesediaannya hadir meski agenda kementerian sangat padat.
“Luar biasa Pak Menteri, ketika mengetahui Wahdah menggelar silatnas dan mukernas, beliau langsung menyempatkan hadir. Ini bentuk perhatian yang sangat kami syukuri. Setiap kedatangan beliau selalu membawa semangat perjuangan. Alhamdulillah, kita pun merasakan spirit itu hari ini," ujar Zaitun Rasmin.
Ketum Wahdah Islamiyah ini juga mengungkapkan bahwa pesan dan arahan Mentan Amran sangat bermanfaat bagi Wahdah Islamiyah, yang selama ini memiliki banyak jaringan pesantren, DPD, serta unit-unit kerja yang bersentuhan langsung dengan pertanian, ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat.
“Apa yang disampaikan Pak Menteri benar-benar memotivasi kami untuk mengambil peran lebih besar. Kami berharap Wahdah menjadi lembaga Islam yang semakin mandiri, insya Allah, dengan berbagai usaha dan kontribusi nyata untuk umat dan bangsa,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran mengungkapkan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan seluruh keluarga besar Wahdah Islamiyah pada kegiatan kali ini.
Dalam kesempatan itu, dirinya menegaskan, keberhasilan sektor pertanian bukan hanya hasil kerja dirinya serta birokrasi, melainkan buah kontribusi besar petani, penyuluh, termasuk ormas Islam, serta seluruh masyarakat yang terus mendukung pergerakan memajukan pangan Indonesia.
“Selamat mukernas yang ke-18 Wahdah Islamiyah. Ayo kita berbuat yang terbaik untuk umat dan bangsa yang kita cintai,” kata Mentan Amran.
Ia juga mengatakan komitmen Indonesia membantu perjuangan Palestina bukan hanya melalui doa, juga aksi nyata berupa bantuan di sektor pangan. Ia menceritakan, Kementan Kementan atas arahan Presiden Prabowo mengirim bantuan beras ke Palestina.
“Kita tidak hanya mendoakan Palestina merdeka, tetapi kita support pangannya. Dan pangannya dari Indonesia,” ucap Mentan Amran yang disambut takbir peserta.
Tidak hanya itu, Mentan Amran menyampaikan capaian penting di sektor pertanian nasional.Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Januari–Desember 2025 diperkirakan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau naik 13,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
“Proyeksi produksi tersebut tercatat melampaui prediksi lembaga internasional. Berkat capaian produksi pangan ini, banyak negara negara yang tidak pernah ke Indonesia, sekarang datang ke Indonesia” kata Mentan Amran.
Ia menegaskan, prestasi yang diraih saat ini bukanlah milik dirinya, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Kerja keras masif yang melibatkan petani, penyuluh, pemerintah daerah, hingga organisasi keagamaan seperti Wahdah Islamiyah telah membawa Indonesia pada lompatan besar di sektor pangan.
“Ini bukan sekadar angka, tetapi wujud nyata bahwa kemandirian pangan adalah jalur kebangkitan Indonesia,” tutup Mentan Amran.