Jumat 05 Dec 2025 19:43 WIB

Kemenhub Ungkap Potensi Pergerakan Nataru Tembus 119,5 Juta Orang

Proyeksi ini menggambarkan skala mobilitas nasional yang perlu diantisipasi.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) mencapai 119,5 juta orang. Proyeksi ini menggambarkan skala mobilitas nasional yang perlu diantisipasi dengan kesiapan infrastruktur dan peningkatan layanan transportasi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat proyeksi tersebut berasal dari survei nasional yang dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Komunikasi dan Digital, serta akademisi. Hasil kajian menunjukkan potensi pergerakan masyarakat naik menjadi 42,01 persen dari penduduk Indonesia, meningkat 2,71 persen dibandingkan periode Nataru tahun lalu yang berada pada angka 39,30 persen.

Baca Juga

“Menurut survei 42,01 persen penduduk Indonesia atau sekitar 119,5 juta orang berpotensi melakukan perjalanan pada masa libur Nataru 2025/2026,” kata Dudy kepada awak media di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Menhub menilai peningkatan pergerakan dipengaruhi oleh libur panjang yang membuat mobilitas keluarga meningkat. Periode libur sekolah yang beririsan dengan masa Nataru mendorong masyarakat mengambil waktu perjalanan lebih panjang. Kondisi infrastruktur yang lebih baik juga menjadi pendorong minat perjalanan antardaerah sepanjang akhir tahun.

Selain aspek rekreasi, Dudy mencermati kecenderungan masyarakat merayakan Natal di kampung halaman yang turut mengerek angka perjalanan. Faktor ekonomi memperlihatkan dampak serupa, terutama bagi kelompok yang memanfaatkan momentum libur panjang untuk aktivitas wisata maupun kunjungan keluarga.

Dari sisi moda transportasi, Kemenhub mencatat mobil pribadi menjadi pilihan utama masyarakat. Pengguna mobil pribadi mencapai 42,78 persen atau sekitar 51,12 juta orang. Sepeda motor berada di posisi kedua dengan porsi 18,41 persen atau sekitar 22 juta orang, disusul bus yang mencapai 8,17 persen atau 9,76 juta orang.

Selanjutnya, tercatat mobil sewa sebesar 7,43 persen atau 8,87 juta orang dan mobil travel sebesar 6,39 persen atau 7,64 juta orang. Pengguna pesawat diproyeksikan mencapai 4,27 juta orang, kereta api jarak jauh sekitar 3,94 juta orang, kapal penyeberangan 3,75 juta orang, kapal laut 2,62 juta orang, serta commuter line sekitar 2,30 juta orang.

“Tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi mengindikasikan perlunya manajemen lalu lintas yang lebih intensif, khususnya pada ruas tol dan akses menuju simpul transportasi,” terang Dudy.

Kemenhub menyiapkan langkah koordinatif dengan sejumlah institusi mulai dari BNPB, Basarnas, BMKG, KNKT, TNI, Polri, BUMN, hingga pengelola jalan tol. Kolaborasi ini menjadi dasar mitigasi kepadatan maupun penguatan layanan publik pada puncak arus libur akhir tahun. Dua aspek yang mendapat perhatian adalah kapasitas infrastruktur dan konsistensi pengawasan keselamatan di seluruh moda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement