Jumat 28 Nov 2025 13:02 WIB

Amran Yakin Bencana Banjir Sumatera tak Berdampak pada Produksi Pangan

Ia memastikan ketersediaan cadangan pangan masih sangat mencukupi.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Foto: Kementrian Pertanian
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan kondisi produksi pangan nasional tetap stabil meski sejumlah wilayah di Sumatra mengalami banjir. Ia menyampaikan penanganan bencana dilakukan bersamaan dengan pengiriman bantuan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak.

Amran menjelaskan bantuan pangan telah digulirkan ke Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui kolaborasi Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satgas Pangan, serta dukungan TNI–Polri. Ia memastikan ketersediaan cadangan pangan masih sangat mencukupi pada tingkat nasional maupun daerah.

Baca Juga

“Oh, enggak masalah. Itu kecil. Yang terdampak kecil dari padi atau yang lain, kecil,” ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Data Bapanas menunjukkan alokasi bantuan untuk Aceh mencapai 10.613.640 kilogram beras dan 2.122.728 liter minyak goreng, sedangkan Sumatra Utara memperoleh 16.893.920 kilogram beras dan 3.378.784 liter minyak goreng. Sumatra Barat menerima 6.794.960 kilogram beras dan 1.358.992 liter minyak goreng. Pasokan tersebut dibentuk dari cadangan pangan daerah yang tercatat masih surplus, termasuk Aceh yang memegang 871 ribu ton beras.

“Di sana kita ada beras di Aceh, Aceh itu surplus 871 ribu ton beras,” kata Amran.

Ia menjelaskan surplus serupa juga dimiliki Sumatra Utara dan menjadi dasar pelepasan bantuan untuk daerah-daerah terdampak. Penyaluran dilakukan melalui mekanisme yang menunggu surat dari kepala dinas ketahanan pangan provinsi, dengan paket bantuan mencakup 20 kilogram beras dan empat liter minyak goreng per keluarga.

“Kemudian Sumatera Utara, kita juga surplus cukup besar, keluarkan 16.000,” ujar dia.

Amran memastikan gangguan produksi akibat banjir berada pada tingkat sangat minimal. Ia menekankan total areal tanam nasional mencapai 7,3 juta hektare dengan luas terdampak banjir yang jauh di bawah ambang risiko penurunan produksi.

“Oh enggak, enggak. Kecil. Luas lahan kita 7,3 juta hektare. Yang kena biasa 50, 100. Kecil sangat kecil,” kata Amran.

Ia mengingatkan pentingnya melihat konteks luas wilayah produksi nasional ketika membahas efek bencana terhadap produksi pangan. Menurutnya, laporan kerusakan lahan sering kali tampak besar pada permukaan, padahal proporsinya terhadap produksi nasional sangat kecil.

“Terkadang berita jangan dibesarin. Karena 100 hektare, oh ini menurunkan produksi. Iya sih menurunkan, tapi 0,0001 persen,” ujar Amran.

Pemerintah memastikan penanganan bencana berjalan paralel dengan upaya menjaga stabilitas produksi dan ketersediaan pangan. Dukungan logistik yang dikirimkan diharapkan mempercepat pemulihan kebutuhan dasar sekaligus memastikan pasokan tetap terjaga di tingkat nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement