Sabtu 15 Nov 2025 17:45 WIB

SMF Dorong Industri Pariwisata di Desa Kemuning

Program pembiayaan homestay dan pembangunan fasilitas memperkuat daya tarik wisata.

Rep: Lintar Satria/ Red: Gita Amanda
Konferensi Pers Kinerja SMF: (kiri ke kanan) Direktur Bisnis Heliantopo, Direktur Utama Ananta Wiyogo, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bonai Subiakto, berfoto bersama usai menyampaikan capaian perusahaan di Surakarta, Jumat (14/11/2025).
Foto: Lintar Satria/Republika
Konferensi Pers Kinerja SMF: (kiri ke kanan) Direktur Bisnis Heliantopo, Direktur Utama Ananta Wiyogo, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bonai Subiakto, berfoto bersama usai menyampaikan capaian perusahaan di Surakarta, Jumat (14/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dengan dukungan pendanaan dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Desa Kemuning di lereng Gunung Lawu terus mengembangkan potensi wisatanya. Kawasan wisata yang dikenal dengan hamparan kebun teh, wisata petualangan seperti jeep tour dan river tubing, serta kekayaan budaya Candi Cetho abad ke-15 itu menjadi salah satu destinasi unggulan di Kabupaten Karanganyar.

SMF mencatat telah membina 15 homestay di Desa Kemuning sejak 2020 melalui Program Kemitraan Pembiayaan Homestay. Total pembiayaan yang digulirkan mencapai Rp2,007 miliar dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan wisata dan memperluas pilihan akomodasi bagi pengunjung.

Baca Juga

Pada April 2025, SMF juga menyalurkan bantuan Rp30 juta untuk pengembangan komunitas berupa pembangunan atau revitalisasi lapangan outbound. Fasilitas tersebut diharapkan dapat mendorong diversifikasi usaha, memperkuat ekonomi warga, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan wisata.

Menurut SMF, program pembiayaan homestay telah membawa dampak positif bagi Desa Kemuning. Jumlah wisatawan meningkat, aktivitas ekonomi lokal bergerak lebih dinamis, hubungan sosial antara warga dan wisatawan semakin erat, dan upaya pelestarian budaya mendapat dorongan lebih kuat.

Saat ini SMF tengah melakukan pembangunan dan revitalisasi lapangan outbound sebagai sarana rekreasi dan pelatihan masyarakat setempat. Dengan hadirnya lapangan outbound, kapasitas Desa Kemuning sebagai desa wisata diharapkan semakin berkembang.

Pada 2021, Desa Kemuning dinobatkan menjadi desa wisata oleh pemerintah setempat.

Pembangunan lapangan outbound menjadi langkah strategis untuk membuka peluang diversifikasi usaha, menyerap tenaga kerja lokal, dan mendorong partisipasi aktif berbagai lapisan masyarakat.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SMF, Bonai Subiakto, mengatakan program ini merupakan bagian dari upaya SMF dalam menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi masyarakat. “Melalui program kemitraan pembiayaan homestay, kami ingin membantu masyarakat di sekitar destinasi wisata agar dapat merasakan manfaat langsung dari potensi pariwisata di daerahnya. Tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga membangun kemandirian dan keberlanjutan ekonomi lokal,” ujar Bonai.

Desa Kemuning memiliki potensi wisata yang beragam, memadukan keindahan alam, petualangan, serta kekayaan budaya. Terletak di kaki Gunung Lawu, desa ini menawarkan panorama hamparan kebun teh yang hijau membentang, menjadikannya destinasi unggulan agrowisata.

Bagi pencinta petualangan, tersedia aktivitas seru seperti wisata jeep yang menjelajahi berbagai medan menantang dan river tubing yang memungkinkan wisatawan menyusuri sungai dengan ban karet sambil menikmati suasana alam yang segar.

Selain itu, Desa Kemuning memiliki pesona budaya melalui keberadaan Candi Cetho yang bersejarah dari abad ke-15, peninggalan masa akhir Kerajaan Majapahit, serta berbagai kesenian tradisional yang terus dilestarikan oleh masyarakat setempat.

“Kami turut bekerja sama dengan Bumdes Madusuko Makmur dari Desa Wisata Kemuning untuk melakukan pengelolaan dan monitoring,” kata Bonai.

Ia menambahkan SMF yakin pariwisata yang dikelola secara inklusif dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Bonai menegaskan SMF berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program sosial yang sejalan dengan misi pemerintah dalam pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Tidak hanya di Desa Wisata Kemuning, sepanjang 2025, SMF menyalurkan bantuan pengembangan komunitas untuk pelatihan membatik di Desa Wisata Hilisimaetano, Nias, dan Program Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pagerharjo, Kulonprogo.

Melalui inisiatif ini, SMF tidak hanya berperan dalam menyediakan pembiayaan sektor perumahan, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat ekonomi daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan dukungan terhadap sektor pariwisata berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement