Selasa 18 Nov 2025 13:20 WIB

Kapasitas Produksi Jadi Tantangan Utama Bobibos

Bobibos menjanjikan namun menghadapi hambatan besar pada kemampuan produksi.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Tim pendukung Bobibos menunjukan bahan bakar Bobibos Energi Merah Putih jenis solar seusai konferensi pers terkait Bobibos Energi Merah Putih di Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2025). Bahan bakar alternatif bernama Bobibos, yang diklaim memiliki kadar oktana (RON) tinggi dan emisi rendah, diharapkan menjadi solusi potensial untuk menekan ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. Inovasi energi terbarukan ramah lingkungan ini lahir dari kreativitas anak bangsa. Bobibos memiliki dua jenis bahan bakar, yakni bensin dan solar, yang memanfaatkan jerami sebagai bahan baku.
Foto: Republika/Prayogi
Tim pendukung Bobibos menunjukan bahan bakar Bobibos Energi Merah Putih jenis solar seusai konferensi pers terkait Bobibos Energi Merah Putih di Bumi Sultan Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/11/2025). Bahan bakar alternatif bernama Bobibos, yang diklaim memiliki kadar oktana (RON) tinggi dan emisi rendah, diharapkan menjadi solusi potensial untuk menekan ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. Inovasi energi terbarukan ramah lingkungan ini lahir dari kreativitas anak bangsa. Bobibos memiliki dua jenis bahan bakar, yakni bensin dan solar, yang memanfaatkan jerami sebagai bahan baku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar otomotif Bebin Djuana menyebut Bobibos (bahan bakar original buatan Indonesia, bos) memiliki salah satu tantangan mendasar jika ingin diimplementasikan di lapangan. Tantangan tersebut berkaitan dengan kapasitas produksi.

Bebin menerangkan, jika ingin menjadi mitra perusahaan negara untuk diolah bersama, Bobibos memerlukan bahan baku dalam jumlah besar. Hal ini terkait kebutuhan pelanggan yang banyak. Produksinya pun harus berkelanjutan.

Baca Juga

"Karena jika berharap menjadi mitra Pertamina, sudah siapkah kapasitas produksi? Dibutuhkan kapasitas yang sangat besar," kata lulusan Teknik Mesin Universitas Trisakti ini kepada Republika, dikutip Selasa (18/11/2025).

Ia menghormati inovasi tersebut. Menurut Bebin, hal seperti ini bukan hal baru dan sudah pernah terjadi sebelumnya. "Pada akhirnya mentah di tengah jalan. Kita tunggu saja perkembangannya," ujarnya.

Bobibos memanfaatkan jerami sebagai bahan bakar alternatif. Founder Bobibos, M Iklas Thamrin, menjelaskan pemilihan bahan baku tersebut didasarkan pada riset panjang dengan mempertimbangkan jumlah ketersediaan, kemudahan memperoleh bahan, serta efisiensi harga pokok produksi (HPP).

Iklas meyakini penggunaan jerami sebagai bahan baku merupakan langkah tepat karena tidak membuat HPP membengkak. Dengan demikian, harga jual Bobibos diharapkan lebih rendah dibanding bahan bakar lain di pasaran.

“Poinnya kenapa jerami? Dari riset kami, jerami yang membuat HPP bisa bersaing,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jerami yang didapat dari petani diproses melalui beberapa tahap hingga menjadi bahan bakar Bobibos. Salah satu proses penting melibatkan penyuntikan serum khusus yang membuat jerami dapat diolah menjadi bahan bakar. Iklas enggan merinci detail proses tersebut karena merupakan bagian dari resep rahasia Bobibos.

Ia menambahkan, tim Bobibos pernah melakukan uji coba dengan berbagai jenis tanaman lain, termasuk mikroalga. Namun, belum ada yang mampu memenuhi target HPP serendah jerami. “Kalau bahan lain, bisa mundur lagi ke tahap riset. Contohnya pernah mikroalga, ternyata jerami paling sesuai dengan HPP yang diharapkan,” ujar Iklas.

Meski demikian, pihak Bobibos belum membeberkan angka pasti HPP yang ditetapkan tim internal. Mereka hanya memastikan harga jual Bobibos nantinya harus lebih murah dari bahan bakar lain yang beredar di pasaran.

“Soal harga kami patuh pemerintah. Intinya, kami ingin mengurangi beban masyarakat. Kami minta harga lebih murah. Nilainya silakan pemerintah tentukan,” ujar Pembina Bobibos yang juga anggota DPR RI, Mulyadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement