Kamis 30 Oct 2025 15:33 WIB

BRI Tuntaskan Penyaluran Dana SAL Rp55 Triliun ke Sektor Produktif

Penyaluran dana pemerintah oleh BRI perkuat likuiditas dan sektor riil nasional.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menuntaskan penyaluran dana pemerintah sebesar Rp55 triliun yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). (ilustrasi)
Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menuntaskan penyaluran dana pemerintah sebesar Rp55 triliun yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menuntaskan penyaluran dana pemerintah sebesar Rp55 triliun yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). Dana tersebut digunakan untuk memperkuat pembiayaan di berbagai sektor produktif guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa penugasan tersebut berasal dari dana penempatan pemerintah melalui Kementerian Keuangan. “Kami juga mendapat penugasan untuk dana sisa anggaran yang dikenal dengan dana SAL, terkait dengan dana penempatan pemerintah melalui Kementerian Keuangan beberapa waktu yang lalu,” kata Hery dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI Kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).

Baca Juga

Menurut Hery, dari total dana SAL senilai Rp200 triliun yang dialokasikan pemerintah, BRI memperoleh pagu sebesar Rp55 triliun. Dana tersebut telah terserap seluruhnya pada 16 Oktober 2025.

“Jadi, pada tanggal 16 Oktober 2025 yang lalu, dana tersebut telah dialokasikan penuh dan sudah disalurkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan ke sektor produktif,” ujarnya.

Rinciannya, pembiayaan disalurkan ke segmen mikro sebesar Rp28,08 triliun, korporasi Rp11,07 triliun, komersial Rp10,13 triliun, dan konsumer Rp6,58 triliun. Jika dijumlahkan, totalnya mencapai Rp55,86 triliun atau sedikit lebih tinggi dari pagu Rp55 triliun yang ditetapkan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintah menempatkan dana sekitar Rp200 triliun di bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat likuiditas dan mendukung pembiayaan sektor produktif. Dari jumlah tersebut, BRI memperoleh porsi Rp55 triliun, sedangkan sisanya disalurkan ke Bank Mandiri, BNI, BSI, dan BTN.

Kebijakan tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga keseimbangan fiskal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi tanpa menambah beban anggaran. Dana ditempatkan dalam bentuk deposit on call dengan bunga lebih rendah dari pasar agar bank dapat menyalurkan pembiayaan lebih luas ke sektor riil.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement