Kamis 30 Oct 2025 14:27 WIB

BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun ke 2,8 Juta Debitur

BRI juga menyalurkan pembiayaan untuk dapur MBG.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp130,2 triliun.
Foto: BRI
BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp130,2 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus meningkat hingga akhir September 2025. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur, atau 74,4 persen dari total alokasi Rp175 triliun tahun ini.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian ini menunjukkan besarnya peran sektor perbankan dalam menggerakkan ekonomi produktif di tingkat akar rumput. “BRI terus berkomitmen menyalurkan pembiayaan ke sektor riil agar pelaku UMKM bisa tumbuh dan naik kelas,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).

Selain KUR, BRI juga menyalurkan pembiayaan Rp104,4 miliar untuk pembangunan dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Program ini diharapkan memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai daerah.

BRI turut menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi 110 ribu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan nilai kredit mencapai Rp15,07 triliun hingga September 2025. Program ini sejalan dengan target pemerintah membangun tiga juta rumah bagi masyarakat kecil.

Selain itu, BRI berperan dalam penguatan ekonomi desa melalui program Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih (KDMP) dengan pendampingan koperasi dan penyediaan layanan keuangan melalui Agen BRILink. “Pendampingan koperasi ini penting agar ekonomi desa tumbuh lebih mandiri,” kata Hery.

Pemerintah juga menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp55 triliun di BRI untuk pembiayaan sektor produktif. Dari jumlah itu, Rp28,08 triliun dialokasikan ke sektor mikro, Rp11,07 triliun untuk korporasi, Rp10,13 triliun ke sektor komersial, dan Rp6,58 triliun untuk pembiayaan konsumer.

BRI pun menjadi mitra penyalur Bantuan Subsidi Upah (BSU) senilai Rp2,25 triliun kepada 3,7 juta penerima, serta bersiap menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) guna menjaga daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global.

Menurut Hery, keikutsertaan BRI dalam berbagai program pemerintah merupakan bagian dari tanggung jawab sosial untuk memperluas dampak ekonomi. “Kami memastikan pembiayaan dan bantuan sosial berjalan tepat sasaran agar memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan penyaluran KUR dan dukungan pada berbagai program sosial, BRI mempertegas posisinya sebagai bank yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. “Kami ingin memastikan ekonomi kerakyatan terus bergerak dan UMKM menjadi pilar utama pembangunan nasional,” kata Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement