Kamis 30 Oct 2025 14:32 WIB

BRI Ungkap Kualitas Pembiayaan Terjaga, NPL di Level 3,08 Persen

BRI mampu menjaga stabilitas neraca di tengah dinamika ekonomi global.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur utama BRI Hery Gunardi.
Foto: BRI
Direktur utama BRI Hery Gunardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil menjaga kualitas aset tetap solid di tengah ekspansi pembiayaan. Hingga akhir kuartal III 2025, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BRI tercatat 3,08 persen, dengan NPL coverage mencapai 183,1 persen.

Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom mengatakan, capaian tersebut mencerminkan kehati-hatian BRI dalam menyalurkan kredit dan mengelola risiko. “Coverage ratio yang sangat memadai ini menunjukkan tingkat kewaspadaan tinggi BRI dalam mengantisipasi potensi risiko ke depan,” ujarnya dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).

Baca Juga

Dengan cadangan yang kuat, BRI mampu menjaga stabilitas neraca di tengah dinamika ekonomi global. Rasio NPL yang terkendali menegaskan efektivitas strategi perbaikan kualitas aset yang menjadi fokus utama perseroan sepanjang 2025.

Mucharom menjelaskan, BRI terus memperkuat implementasi manajemen risiko terintegrasi melalui pengembangan model pemantauan kredit yang lebih prediktif dan granular. “Kami menempatkan manajemen risiko sebagai enabler dalam mendukung pencapaian visi perusahaan,” katanya.

Selain risiko kredit, BRI juga memperkuat mitigasi risiko operasional dan risiko siber seiring meningkatnya transaksi digital. Penguatan budaya sadar risiko (risk culture and awareness) di seluruh lini organisasi dilakukan agar setiap karyawan memahami peran penting dalam menjaga keamanan data dan stabilitas operasional.

Langkah-langkah mitigasi risiko tersebut menjadi bagian dari pilar ketiga transformasi BRIVolution Reignite, yakni penguatan tata kelola dan sistem manajemen risiko end-to-end. Dengan sistem ini, BRI mampu menjaga pertumbuhan berkelanjutan tanpa mengorbankan kualitas portofolio kredit.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan, pengelolaan risiko menjadi prioritas strategis di tengah pertumbuhan bisnis. “Dengan manajemen risiko yang kuat, BRI mampu menjaga keseimbangan antara ekspansi dan stabilitas,” ujarnya.

Konsistensi BRI dalam menjaga kualitas aset sekaligus memperkuat kepercayaan investor dan regulator terhadap ketahanan perseroan. “Kami memastikan setiap pertumbuhan yang dicapai tetap prudent dan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional,” kata Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement