REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi digital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menunjukkan hasil signifikan. Hingga akhir Kuartal III 2025, 99,4 persen transaksi BRI telah dilakukan melalui kanal digital, menandai pergeseran besar perilaku nasabah dari transaksi berbasis kantor ke platform daring yang lebih efisien.
“Transformasi digital tidak hanya memperluas akses layanan, tetapi juga memperkuat profitabilitas dan efisiensi biaya dana,” ujar Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu dalam konferensi pers kinerja keuangan BRI Kuartal III 2025, Kamis (30/10/2025).
Aplikasi super BRImo menjadi motor utama digitalisasi BRI. Jumlah pengguna meningkat 19,4 persen secara tahunan menjadi 44,4 juta pengguna dengan volume transaksi naik 25,6 persen menjadi Rp 5.067,1 triliun.
Di segmen korporasi, platform Qlola by BRI juga mencatatkan peningkatan pesat. Volume transaksi naik 35,4 persen menjadi Rp 9.317 triliun, memperkuat posisi BRI sebagai penyedia solusi keuangan digital bagi pelaku usaha besar dan menengah.
Bisnis merchant BRI turut berkembang dengan volume transaksi naik 20,8 persen menjadi Rp 160,7 triliun. Transaksi QRIS BRI bahkan melonjak 133,1 persen dengan nilai mencapai Rp 59,4 triliun dan jumlah transaksi meningkat 161,4 persen menjadi 527,5 juta kali.
Viviana menegaskan digitalisasi tak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat fondasi pendanaan BRI melalui peningkatan dana murah (current account savings account/CASA) yang kini mencapai 67,6 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK). “Kedisiplinan dalam pengelolaan likuiditas menjadi kunci utama menjaga efisiensi biaya dana dan struktur pendanaan yang optimal,” katanya.
Perluasan layanan digital juga memperkuat strategi keberlanjutan BRI dalam menghadapi persaingan industri keuangan yang semakin ketat. Penguatan kanal digital menurunkan biaya operasional dan mempercepat penetrasi layanan hingga wilayah pelosok.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menilai transformasi digital bukan hanya strategi bisnis, tetapi langkah adaptif menuju masa depan perbankan nasional. “Digitalisasi menjadi fondasi utama bagi BRI untuk terus tumbuh relevan, efisien, dan dekat dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Dengan dominasi transaksi digital yang hampir sempurna, BRI mempertegas posisinya sebagai bank rakyat modern yang memadukan inklusi dan inovasi. “Kami ingin memastikan setiap nasabah, dari desa hingga kota, dapat menikmati kemudahan layanan digital dengan tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan,” kata Hery.