Ahad 19 Oct 2025 20:03 WIB

UMKM Catat Transaksi Rp 7,8 Triliun di Trade Expo Indonesia 2025

Nilai transaksi UMKM tembus Rp 7,8 triliun hingga penutupan TEI 2025 di Tangerang.

Pengunjung mengamati produk fashion pada pameran Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024). JITEX 2024 merupakan Pameran Internasional Produk & UKM Lokal yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan HIPPINDO (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia).Pameran yang berlangsung hingga 11 Agustus 2024 ini bertujuan untuk menarik pembeli lokal dan internasional guna mendukung pembangunan perekonomian nasional yang berkelanjutan, khususnya di Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung mengamati produk fashion pada pameran Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024). JITEX 2024 merupakan Pameran Internasional Produk & UKM Lokal yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan HIPPINDO (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia).Pameran yang berlangsung hingga 11 Agustus 2024 ini bertujuan untuk menarik pembeli lokal dan internasional guna mendukung pembangunan perekonomian nasional yang berkelanjutan, khususnya di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan produk UMKM mencatatkan transaksi sebesar 474,7 dolar AS juta atau sekitar Rp 7,8 triliun hingga jelang penutupan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 pada Minggu 19 Oktober pukul 13.00 WIB.

"Secara khusus kami juga mencatat transaksi yang dihasilkan oleh UMKM mencapai 474,7 juta dolar AS atau setara dengan Rp7,8 triliun," ujar Budi Santoso dalam seremoni penutupan TEI 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu.

Baca Juga

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mempunyai komitmen untuk terus mendampingi dan meningkatkan ekspor dari para pelaku UMKM.

"Tadi khususnya untuk UMKM, transaksinya cukup bagus. UMKM ini harus tetap kita dampingi, jadi di dalam Trade Expo Indonesia itu ada tiga tahap. Tahap pertama, sebelum TEI, kita terus melakukan business matching," kata Budi Santoso.

Sebelum para pembeli atau buyer datang ke Indonesia, Kemendag memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui business matching dengan para peserta pameran atau exhibitor yang sudah mendaftar.

"Dengan harapan pada saat TEI tanggal 15 Oktober sampai 19 Oktober ini terjadi kontrak dagang, dan Alhamdulillah terjadi banyak kontrak dagang," ujar Budi Santoso.

Kemudian, fase berikutnya adalah monitoring. Kemendag tidak akan berhenti sampai penandatanganan kontrak dagang atau nota kesepahaman, tapi Kemendag terus akan melakukan monitoring hasil MoU yang telah ditandatangani.

"Kenapa? Terutama kepada teman-teman UMKM, kadang-kadang kalau pengiriman pertama masih bagus, kedua kadang-kadang kurang bagus, ketiga dan seterusnya kurang bagus itu jangan sampai terjadi, dan terus kita akan melakukan pendampingan baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri," ujar Budi Santoso.

Menurut dia, ini kesempatan yang bagus buat para UMKM Indonesia karena tidak mudah untuk mendapatkan pembeli.

"Jadi tolong saudara-saudara kita pelaku UMKM jangan disia-siakan kesempatan ini dan terus kita perjuangkan mudah-mudahan UMKM kita semakin banyak yang bisa menembus pasar ekspor," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement