Rabu 03 Dec 2025 13:38 WIB

Distribusi BBM dan LPG Dialihkan Lewat Laut dan Udara di Sumatera

Banjir bandang putus akses darat, suplai energi tetap dijaga.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Friska Yolandha
19 terminal BBM di Sumatera bagian utara telah kembali normal setelah beberapa kapal pengangkut BBM bisa sandar.
Foto: Pertamina
19 terminal BBM di Sumatera bagian utara telah kembali normal setelah beberapa kapal pengangkut BBM bisa sandar.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPANULI TENGAH -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan stok bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh berada pada kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tantangan muncul pada distribusi darat yang terhambat kerusakan jalan dan jembatan setelah banjir bandang menerjang kawasan tersebut.

Oleh karena itu, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) mengalihkan jalur distribusi energi melalui laut dan udara agar suplai tetap masuk ke daerah terdampak. Metode ini ditempuh untuk menjaga pasokan di SPBU yang tidak dapat dijangkau mobil tangki akibat akses yang terputus.

Baca Juga

“Mobilisasinya untuk ke daerah-daerah yang bisa dijangkau karena jalan putus, jembatan putus, ini yang menjadi persoalan yang kita hadapi bersama,” ujar Bahlil di Pinangsori, dikutip Rabu (3/12/2025).

Pertamina mulai mengoperasikan pengiriman BBM dan LPG menggunakan pesawat serta rakit pada titik yang benar-benar tidak dapat dilalui jalur darat. Pola ini diterapkan misalnya di Aceh, termasuk di Bireuen, tempat mobilisasi dilakukan dengan rakit guna menjaga suplai bagi warga yang terdampak paling berat.

Kementerian ESDM juga terus mengatur distribusi ke wilayah yang hanya dapat dijangkau moda laut. Sistem ini diharapkan memastikan stok yang tersedia di tingkat provinsi tetap mengalir ke SPBU tanpa terhambat proses perbaikan infrastruktur yang sedang berlangsung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement