Rabu 23 Jan 2019 12:22 WIB

Inaca Tegaskan tak Pernah Bahas Penentuan Tarif Bersama

Inaca terbilang jarang untuk membahas penentuan harga tiket pesawat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Ketum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang juga Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara Danadiputra (kedua kiri), Sekjen Tengku Burhanuddin (kiri), Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah (kedua kanan) dan Dirut Lion Air Rudy Lumingkewas (kanan) memberi keterangan pers terkait penerapan tarif batas atas dan tarif bawah pada maskapai penerbangan di Jakarta, Ahad (13/1/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Ketum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) yang juga Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara Danadiputra (kedua kiri), Sekjen Tengku Burhanuddin (kiri), Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah (kedua kanan) dan Dirut Lion Air Rudy Lumingkewas (kanan) memberi keterangan pers terkait penerapan tarif batas atas dan tarif bawah pada maskapai penerbangan di Jakarta, Ahad (13/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) menegaskan tidak pernah membahas penentuan tarif tiket pesawat bersama-sama. Sementara saat ini, muncul dugaan adanya kartel atau gabungan perusahaan sejenis yang bertujuan mengendalikan produksi, persaingan, dan harga. 

Ketua Umum Inaca Ari Askhara mengatakan ada beberapa pertemuan yang dilakukan terkait penjualan harga tiket yang tinggi beberapa waktu lalu. "Tapi tidak ada berhubungan dengan penentuan tarif. Kemarin itu untuk masalah teknis bukan masalah harga," kata Ari saat ditemui di Garuda Indonesia Training Center (GITC), Rabu (23/1). 

Bahkan, Ari memastikan Inaca terbilang jarang untuk membahas penentuan harga tiket pesawat sehingga menurutnya tidak mungkin adanya kartel. Ari mengatakan yang dilakukan bersama Inaca hanya untuk masalah-masalah yang menyangkut keselamatan penerbangan.

Tak hanya itu, Ari menuturkan selama ini yang dibahas di INACA hanya bagaimana kita menyuarakan keresahan maskapai pada regulator. "Itu saja. Kalau mengenai harga (tiket pesawat) kita sangat jarang membahas itu dan itu terbuka ya," tutur Ari. 

Sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari mengakui sudah dua kali dipanggil Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Panggilan pertama untuk membahas kerja sama management dengan Sriwijaya Air dan pertemuan kedua membahas bagaimana proses penentuan harga tiket pesawat Garuda Indonesia. 

Ari menegaskan pihaknya sudah menjelaskan kepada KPPU bagaimana hubungan proses penentuanharga tiket tersebut dengan Inaca dan maskapai lain. "Itu semua sudah kita sampaikan semua. Sudah kita terangkan semua dan kita sekarang tinggal menunggu dari KPPU saja," jelas Ari. 

Sebelumnya, Ketua  KPPU Kurnia Toha mengatakan akan segera memanggil pihak terkait lainnya selain Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "KPPU dalam minggu ini juga akan mengundang maskapai penerbangan dan Inaca," kata Kurnia kepada Republika.co.id, Selasa (22/1). 

Sementara itu, Komisioner KPPU Kodrat Wibowo memastikan KPPU sudah menyurati semua maskapai Indonesia. Hal itu dilakukan untuk menindaklanjutu pemeriksaan terhadap semua maskapai terkait penjualan tiket dengan harga tinggi beberapa waktu lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement