REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan tambahan penerbangan dan pesawat berkapasitas besar untuk menghadapi lonjakan penumpang pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah menurunkan tarif tiket pesawat domestik hingga 14 persen agar mobilitas masyarakat tetap lancar.
Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kaihuripan mengatakan, manajemen Garuda berkomitmen memperkuat kesiapan operasional sekaligus memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
“Selain diskon tarif, Garuda akan menambah jadwal extra flight dan mengoperasikan pesawat berkapasitas lebih besar,” ujar Glenny dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).
Ia menambahkan, seluruh prosedur keselamatan, pelayanan darat, hingga pengawasan teknis diperketat bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dalam rapat bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, turut hadir Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Balagopal Kunduvara serta Direktur Transformasi Neil Raymond Mills. “Keterlibatan mereka menandai penguatan manajemen dalam meningkatkan kualitas layanan,” ucap Glenny.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan pemerintah menyiapkan strategi layanan agresif agar mobilitas masyarakat pada puncak arus libur akhir tahun berjalan optimal. “Kami menyiapkan kebijakan dan strategi agar seluruh aspek dapat berjalan optimal dan berpihak pada masyarakat,” kata Dudy.
Ia menjelaskan, penurunan tarif tiket berlaku untuk penerbangan periode 22 Desember 2025–10 Januari 2026, dengan masa pembelian mulai 22 Oktober 2025.
Menurutnya, kebijakan ini diambil untuk menjaga konektivitas antardaerah sekaligus mendorong konsumsi masyarakat sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto. “Harapannya kebijakan dan strategi tersebut dapat diterapkan konsisten oleh Garuda dan seluruh maskapai agar kenyamanan dan keselamatan masyarakat terjamin sepenuhnya,” ujar Dudy.
 
                     
                     
      
      