Kamis 28 Jul 2016 18:54 WIB

Sri Mulyani Siapkan APBN 2017 untuk Entaskan Kemiskinan

Red: Nur Aini
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan sambutannya saat serah terima jabatan di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan sambutannya saat serah terima jabatan di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menyiapkan instrumen fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 agar dapat mengentaskan kemiskinan, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja.

"Kami di Kementerian Keuangan akan siapkan APBN 2017," kata Sri Mulyani usai menghadiri pengarahan Presiden Joko Widodo kepada para pejabat eselon I, II, dan III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan di Istana Kepresidenan di Jakarta, Kamis (28/7).

Pengarahan oleh Kepala Negara itu dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo. Ia mengatakan Kementerian Keuangan ingin agar instrumen fiskal APBN bisa sesuai dengan yang diinginkan Presiden sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan menciptakan kesempatan kerja.

Saat memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan Menteri Keuangan di Jakarta, Rabu (27/7), Sri Mulyani juga mengatakan bahwa instrumen kebijakan fiskal pada masa mendatang harus bermanfaat untuk mengentaskan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. "Presiden sudah menyampaikan tugas dari instrumen ini untuk memerangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, menciptakan kesempatan kerja, dan mengemban kepercayaan publik secara umum maupun pelaku usaha, agar menjadi motor penggerak ekonomi yang efisien," kata Sri saat memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan Menteri Keuangan dari Bambang Brodjonegoro

Dia mengakui ada sejumlah tantangan karena situasi perekonomian global maupun nasional dalam kondisi yang tertekan, namun fungsi kebijakan fiskal harus terus diupayakan untuk mendukung tugas kementerian lembaga dan pemerintah daerah serta digunakan secara efisien dan akuntabel. "Ini tugas yang saya tahu tidak ringan, karena politik anggaran dan kebijakan fiskal merupakan instrumen luar biasa penting bagi negara dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional. Ini kepercayaan tinggi dan saya ingin membaktikan pengetahuan profesionalisme saya bagi tugas yang sangat penting ini," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement