REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Panitia Kerja diusulkan segera dibentuk untuk mengantisipasi dampak ketimpangan ekonomi akibat membanjirnya komoditi hortikultura.

"Keberadaan Panja ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih lanjut bagaimana sebenarnya kebijakan serta kondisi komoditi hortikultura kita. Karena buah impor sudah banyak masuk hingga pedesaan,” ujar anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS Hermanto, Kamis (6/12).

Jika nanti Panja terbentuk, harap Hermanto, ada upaya validasi atas terjadinya ketidaksinkronan data antara kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Contohnya terkait dengan keberadaan pelabuhan impor yang menurut Kementerian Pertanian hanya lima pelabuhan. Namun, Kementerian Perdagangan menyebutkan ada 11 pelabuhan impor.

Sebagai gambaran, data Kementerian Pertanian Dirjen PPHP menyebutkan bahwa neraca subsektor hortikultura periode tahun 2009-2011 mengalami defisit rata-rata 931,6 juta dollar AS per tahun. Pada tahun 2011 sebesar 1,19 miliar dollar AS, mengalami peningkatan 32,43% dibanding defisit tahun 2010 sebesar 902,25 juta dollar AS.

Kenaikan tahun 2011 lebih tinggi dari kenaikan defisit tahunan rata-rata periode 2009-2011 sebesar 30,87%. Sedangkan neraca subsektor hortikultura periode Januari-Agustus 2011 mengalami defisit 906,5 juta dollar AS atau meningkat 1,54% dibanding periode yang sama tahun 2011.

“Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya agar kebijakan pembatasan impor yang dilakukan didukung dengan peningkatan kapasitas pelaku usaha hortikultura lokal,”tegas Hermanto.

Ikuti Whatsapp Channel Republika