Ahad 20 Jul 2025 19:03 WIB

Mendadak Mentan Amran Dipanggil Presiden, Ada Apa?

Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Foto: kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dikabarkan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Ahad (20/7/2025). Pertemuan tersebut menjelang keberangkatan Presiden menuju Solo untuk agenda kenegaraan.

Pertemuan berlangsung secara tertutup di ruang VIP bandara, sekitar satu jam. Meski tidak diumumkan secara resmi, kehadiran Mentan di lokasi yang sama dengan Kepala Negara memicu perhatian publik. Ini mengingat sejumlah isu strategis tengah mencuat, khususnya menyangkut stabilitas harga beras dan penanganan kasus beras oplosan yang melibatkan puluhan produsen.

Baca Juga

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, membenarkan adanya pertemuan tersebut.

"Benar, Bapak Menteri bertemu Presiden di Bandara Halim siang tadi,” ujar Arief singkat saat dihubungi media.

Namun ia tidak merinci isi pembicaraan maupun agenda khusus yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Hingga sore hari, belum ada pernyataan resmi dari pihak Istana. Sumber internal menyebut Presiden Prabowo memang kerap meminta laporan langsung dari para menteri teknis terkait isu-isu aktual yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pangan.

Pemerintah tengah gencar mendistribusikan beras SPHP ke pasar untuk meredam lonjakan harga. Perum Bulog dan sejumlah mitra menyalurkan beras SPHP itu sebanyak 1,3 juta ton.

"Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran. Kami yakin 1-2 minggu ke depan harga beras sudah turun,” kata Amran.

Mentan mengungkapkan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Pada saat yang sama, ia Amran memastikan dugaan kasus pengoplosan beras yang tidak sesuai kualitas dan harga, telah ditindak pihak berwenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement