REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO — Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sebanyak 25.097 ekor sapi indukan telah didatangkan ke Indonesia hingga 10 Juli 2025. Langkah ini merupakan bagian dari percepatan Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).
“Kami laporkan, kami sudah merealisasikan komitmen pemasukan sapi per 10 Juli 2025. Untuk sapi indukan mencapai 25.097 ekor,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, di Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (15/7/2025).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 11.375 ekor merupakan sapi perah yang didatangkan oleh 60 pelaku usaha. Sementara itu, 13.722 ekor lainnya merupakan sapi indukan pedaging yang berasal dari 30 pelaku usaha.
Pemerintah mengakselerasi P2SDN yang menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Targetnya, memperkuat produksi nasional guna mendukung program makan bergizi gratis (MBG) sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu langkah konkret yang tengah dijalankan adalah mendatangkan satu juta ekor sapi perah dan satu juta ekor sapi pedaging dalam lima tahun ke depan. Program ini tidak hanya bersifat impor, melainkan bagian dari investasi terintegrasi.
“Kementan telah mengantongi komitmen dari 196 pelaku usaha sapi perah dan 84 pelaku usaha sapi pedaging, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA),” ujar Agung.
Ia menegaskan, kebijakan impor indukan sapi bukanlah pengganti produksi lokal, tetapi sebagai akselerator menuju kemandirian pangan nasional. Apalagi, sebagian besar sapi yang didatangkan dalam kondisi bunting dan siap meningkatkan populasi.
Kementerian Pertanian juga telah menetapkan Peta Jalan Pemenuhan Susu Segar 2025–2029, dengan target mencapai swasembada susu pada 2029.