Selasa 15 Jul 2025 18:02 WIB

IHSG Berhasil Menguat, Ini Sektor Pemicunya

IHSG naik 43,32 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.140,47.

Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa (15/7/2025), dipicu sentimen positif dari sektor properti, infrastruktur, serta penguatan bursa Asia. IHSG naik 43,32 poin atau 0,61 persen ke posisi 7.140,47. Indeks LQ45 turut menguat 2,16 poin atau 0,28 persen ke level 779,44.

“Saham-saham sektor properti menguat mengantisipasi potensi penurunan suku bunga,” tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporannya di Jakarta.

Baca Juga

IDXPROPERT menguat 1,33 persen ke level 750,34, didorong ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur BI pada Rabu (16/7/2025). Kebijakan ini diperkirakan menjadi stimulus penting bagi daya beli masyarakat dan sektor properti.

Sektor infrastruktur juga mencatatkan kinerja positif. IDXINFRA melesat 5,36 persen ke 1.637,18, diikuti IDXTRANS yang naik 1,84 persen ke 1.473,34. Sebaliknya, tekanan terjadi di sektor kesehatan dan industri. IDXHEALTH terkoreksi 0,43 persen, sedangkan IDXINDUST melemah 0,27 persen.

Sentimen Eksternal

Dari eksternal, pelaku pasar mencermati pertumbuhan ekonomi China yang melambat ke 5,2 persen pada kuartal II 2025, dibandingkan 5,4 persen pada kuartal sebelumnya. Meski melambat, angka ini masih melampaui proyeksi pasar sebesar 5,1 persen. Kenaikan produksi industri China sebesar 6,8 persen (year on year) pada Juni turut menopang sentimen positif di kawasan Asia.

Selain itu, pasar global menantikan rilis data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) Amerika Serikat untuk Juni 2025, yang diperkirakan melambat ke 2,5 persen secara tahunan.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 268 saham menguat, 320 saham melemah, dan 214 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp 16,38 triliun dengan volume perdagangan 23,53 miliar saham dalam 1,75 juta kali transaksi.

Mayoritas bursa saham Asia ditutup di zona hijau. Indeks Straits Times di Singapura naik 0,31 persen, Hang Seng di Hong Kong menguat 1,60 persen, dan Nikkei 225 di Jepang naik 0,55 persen. Sebaliknya, Shanghai Composite di China terkoreksi 0,42 persen.

Di bursa global, indeks utama Wall Street turut menguat. S&P 500 naik 0,14 persen, Dow Jones bertambah 0,20 persen, dan NASDAQ Composite menguat 0,27 persen. Di Eropa, indeks DAX Jerman naik 0,34 persen, sedangkan FTSE 100 Inggris sedikit menguat 0,02 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement