Senin 08 Dec 2025 14:39 WIB

Robinhood, Perusahaan Layanan Keuangan AS Masuk Pasar Modal Indonesia

Indonesia dinilai menjadi pasar yang sangat strategis.

Perusahaan layanan keuangan AS, Robinhood akan mengakuisisi Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto.
Foto: Istimewa
Perusahaan layanan keuangan AS, Robinhood akan mengakuisisi Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Robinhood Markets Inc, perusahaan layanan keuangan asal Amerika Serikat (AS), memperluas operasinya ke Indonesia melalui rencana akuisisi PT Buana Capital dan PT Pedagang Aset Kripto. Kedua akuisisi ini akan menandai masuknya Robinhood secara resmi ke pasar Indonesia, mempercepat ekspansi perusahaan di kawasan Asia Tenggara dan pasar global lainnya.

Indonesia kini menjadi salah satu pasar ritel terbesar di kawasan, dengan lebih dari 19 juta investor pasar modal dan 17 juta investor kripto per akhir Oktober 2025. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan yang naik 21,5 persen sejak awal tahun memperkuat daya tarik pasar, sejalan dengan lonjakan 4,28 juta investor baru yang sebagian besar berasal dari kelompok usia di bawah 30 tahun.

Baca Juga

Pertumbuhan serupa juga terlihat pada aset digital. Nilai transaksi kripto mencapai Rp409,56 triliun pada periode Januari hingga Oktober 2025, dengan transaksi Oktober saja mencapai Rp49,28 triliun atau naik 27,6 persen dibanding bulan sebelumnya. Kondisi ini membuka peluang ekspansi layanan investasi global yang lebih agresif.

Kepala Asia Robinhood, Patrick Chan, mengatakan Indonesia menjadi pasar strategis bagi misi perusahaan memperluas akses investasi. “Indonesia merupakan pasar yang tumbuh pesat untuk perdagangan, menjadikannya tempat yang menarik untuk melanjutkan misi Robinhood dalam mendemokratisasi keuangan bagi semua orang. Kami menantikan untuk menghadirkan layanan yang sama kepada masyarakat Indonesia,” kata Patrick dalam acara Corporate Action Launch di Bursa Efek Indonesia, Senin (8/12/2025), berdasarkan siaran pers.

Pieter Tanuri sebagai Chairman Buana Capital akan tetap terlibat sebagai penasihat strategis setelah transaksi rampung. Presiden Direktur Buana Capital Benny Hardiman Setiabrata menilai aksi korporasi ini akan memperkuat akses masyarakat terhadap layanan investasi global. “Melalui sinergi ini, kita dapat menyaksikan bagaimana masyarakat Indonesia akan semakin mudah mengakses investasi global, dengan cara yang lebih terjangkau dan efisien,” ujar Benny.

Robinhood juga akan melanjutkan pelayanan kepada nasabah Buana Capital dan dalam jangka panjang, dengan persetujuan regulator, memperkenalkan layanan perdagangan saham AS, aset kripto global, dan instrumen internasional lainnya.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek Otoritas Jasa Keuangan Edi Broto mengatakan, masuknya Robinhood ke Indonesia dapat berkontribusi pada peningkatan persaingan, mendorong layanan yang lebih baik dan biaya yang lebih efisien, diversifikasi produk yang lebih luas, dan transfer teknologi.

“Jika Robinhood memutuskan untuk masuk ke pasar Indonesia, kami mengharapkan kepatuhan penuh terhadap protokol lisensi lokal dan standar kelayakan. Kepatuhan ketat terhadap prinsip perlindungan investor, termasuk komunikasi yang transparan dan pemasaran yang bertanggung jawab. Selain itu, memastikan pengguna di Indonesia mendapatkan dukungan yang andal dan perlindungan hukum yang jelas. Kesesuaian dengan peraturan keamanan siber dan perlindungan data Indonesia,” ujar Edi.

Proses akuisisi oleh Robinhood masih menunggu persetujuan OJK dan regulator terkait lainnya. Proses penyelesaian ditargetkan selesai pada paruh pertama 2026.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement