REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkumpulan Analis Efek Indonesia (PAEI) menganugerahkan 40 penghargaan (award) bagi 38 emiten yang dinilai menampilkan kinerja unggul, tata kelola perusahaan yang baik, transparansi, serta daya saing bisnis yang berkelanjutan. Penghargaan diserahkan di ajang CSA Awards 2025, sebuah perhelatan penghargaan tahunan yang diberikan kepada emiten-emiten terbaik di pasar modal Indonesia.
Ketua Umum PAEI, David Setyanto, dalam sambutannya menyampaikan CSA Awards menjadi wujud komitmen PAEI mendorong kualitas tata kelola, keterbukaan informasi, serta peningkatan daya saing emiten di Indonesia. “Penghargaan ini mencerminkan penilaian objektif dan profesional dari para analis, yang menilai emiten berdasarkan kinerja fundamental, capaian operasional, strategi bisnis, dan konsistensi penciptaan nilai bagi pemegang saham," ungkapnya.
Acara penganugerahan ini diberikan setiap tahun dan kini memasuki tahun ke tujuh. Para pemimpin perusahaan publik, analis, investor, serta pemangku kepentingan industri pasar modal hadir pada acara yang berlangsung meriah di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
Penghargaan didistribusikan dalam beberapa kategori utama yakni 11 emiten terbaik pilihan analis (Analyst’s Top Picks), 11 emiten terbaik per sektor papan pengembangan, dan 12 emiten terbaik per sektor papan utama. Lalu 4 emiten penerima Special Awards, 2 emiten penerima Best of the Best. Kategori tertinggi diberikan kepada perusahaan dengan kinerja dan pencapaian menyeluruh paling superior dan diraih oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Astra International Tbk (ASII).
Acara pemberian penghargaan ini merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan yang terdiri dari Lomba CSA Riset, Podcast Corporate Xpose, Market Outlook dan CSA Awards. Dalam lomba riset telah diikuti sekitar 40 peserta umum maupun dari perguruan tinggi, sedangkan Podcast Corporate Xpose sudah tampil para CEO, Corsec dan IR 22 emiten sebagai tamu.
Proses penjurian CSA Awards 2025 dilakukan oleh sebuah dewan juri yang terdiri dari 7 ahli, meliputi pengurus PAEI dan profesional pasar modal yang berpengalaman. Dewan juri dipimpin oleh Prof Roy Sembel, pakar keuangan dan akademisi terkemuka di Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof Roy menegaskan objektivitas penilaian adalah prinsip utama dalam proses seleksi. “Kami melakukan kurasi yang ketat berdasarkan indikator kinerja yang komprehensif, dengan mempertimbangkan keberlanjutan, efisiensi operasional, hingga kontribusi emiten terhadap pasar modal dan perekonomian nasional,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika