Selasa 29 Apr 2025 19:11 WIB

Korsel 'Cabut', Baterai EV China Masuk, BKPM: Teknologi Terupdate, Bahan dari Indonesia

Ka BKPM sebut proyek baterai EV dengan Huayou China gunakan teknologi terbaru.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani.
Foto: BPMI Setpres/Kris
Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyatakan pengembangan proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric vehicle/EV) di Indonesia dengan perusahaan asal China, Huayou menggunakan teknologi terbaru.

"Dengan Huayou ini tentunya kita juga ingin memastikan bahwa investasi ini mempergunakan teknologi yang paling update," kata dia di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Disampaikan dia, dalam proyek yang dinamai Grand Package ini teknologi yang digunakan untuk membuat baterai kendaraan listrik tak hanya terbaru, melainkan juga yang paling modern.

Lebih lanjut, Rosan menyampaikan, nantinya dalam proses produksi baterai kendaraan listrik ini, bahan baku yang digunakan lebih banyak berasal dari industri domestik.

"ini lebih banyak mempergunakan material yang ada di Indonesia, yaitu nickel base EV battery," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan segera melakukan pertemuan dengan Huayou, perusahaan asal China untuk membahas konsorsium proyek ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang sebelumnya dipimpin oleh LG.

"Kita juga ini baru mau ketemu insyaAllah kalau tidak di minggu ini, minggu depan, kita akan ketemu dengan pihak Huayou-nya, membahas terkait ini, mematangkan," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Kamis (24/4).

Disampaikan Nurul Ichwan, setelah memastikan bahwa LG keluar dari konsorsium tersebut, pihaknya akan membuat desain baru, serta merencanakan pelibatan pihak lain dalam fasilitas ekosistem baterai kendaraan listrik di Tanah Air. "Kemudian kita memfasilitasi pembentukan joint venture-nya," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement