Senin 19 Jun 2023 10:12 WIB

IHSG Awal Pekan Melemah Ikuti Bursa Kawasan dan Global

IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (19/6/2023) bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG dibuka melemah 6,18 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.692,37. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,67 poin atau 0,39 persen ke posisi 948,48.

Baca Juga

"IHSG hari ini diprediksi bergerak variatif dalam kisaran 6.670 hingga 6.740," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Prediksi itu lebih rendah dibandingkan proyeksi pemerintah yang telah sepakat dengan DPR RI pada kisaran 5,1 hingga 5,7 persen pada 2024.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyampaikan, proyeksi BI yang lebih konservatif tersebut mengingat ketidakpastian global yang masih sangat tinggi. Selain itu, situasi inflasi yang masih tinggi di Amerika Serikat (AS) juga mendorong suku bunga kebijakan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang (higher for longer). Meskipun demikian, menurut Destry, terdapat angin segar dari perbaikan ekonomi China dan India.

Dari mancanegara, Produksi Industri di AS meningkat sebesar 0,2 persen year on year (yoy) pada Mei 2023, menyusul kenaikan 0,4 persen (yoy) yang direvisi naik pada April 2023. Sektor pertambangan melonjak 5 persen (yoy), namun sektor utilitas turun 3,8 persen (yoy) dan manufaktur turun 0,3 persen (yoy).

Dari Asia, Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga jangka pendek tidak berubah pada minus 0,1 persen dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jepang selama 10 tahun di sekitar 0 persen. BOJ juga tidak membuat perubahan pada batas 0,5 persen yang ditetapkan untuk pembelian obligasi. Di sisi lain, Investasi obligasi oleh Jepang di luar negeri sampai dengan 10 Juni 2023 meningkat sebesar 14,70 miliar yen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 24,90 poin atau 0,07 persen ke 33.681,19, Indeks Hang Seng melemah 189,94 poin atau 0,95 persen ke 19.850,42, Indeks Shanghai menguat 14,09 poin atau 0,43 persen ke 3.259,24, dan indeks Straits Times melemah 21,50 poin atau 0,66 persen ke 3.238,53.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement