Selasa 19 Aug 2025 22:24 WIB

Turunkan ICOR, Usaha Indonesia Tarik Investasi Asing

Rata-rata nilai ICOR sektor ekonomi nasional adalah 10,6.

Suasana proyek jalan tol yang dikerjakan Kementerian PU. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak mempengaruhi kinerja Kementerian PU dalam membangun negeri. Program pembangunan infrastruktur Kementerian PU pada Tahun Anggaran (TA) 2025 sudah diatur dengan baik, sehingga tidak akan mengganggu atau bahkan menghentikan jalannya pekerjaan infrastruktur yang sedang berjalan.
Foto: Dok Kementerian PU
Suasana proyek jalan tol yang dikerjakan Kementerian PU. Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak mempengaruhi kinerja Kementerian PU dalam membangun negeri. Program pembangunan infrastruktur Kementerian PU pada Tahun Anggaran (TA) 2025 sudah diatur dengan baik, sehingga tidak akan mengganggu atau bahkan menghentikan jalannya pekerjaan infrastruktur yang sedang berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan lebih mengandalkan investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kedepan demi mencapai kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) 8 persen pada 2029. Untuk itu, penurunan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) jadi salah satu cara yang dikejar pemerintah. 

Terbaru, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menjalin kolaborasi dalam rangka menurunkan angka ICOR di sektor pekerjaan umum.

Baca Juga

"Memang ini adalah hal baru karena belum pernah kita selama ini secara spesifik mengukur ICOR kita atas hasil-hasil pekerjaan kita selama ini dan inilah kali pertama kita akan melakukan pengukuran itu," ujar Menteri PU Dody Hanggodo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Kementerian PU dan BPS melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama antara Kementerian PU dan BPS. Dody menyampaikan bahwa penandatanganan tersebut berkaitan dengan pengukuran ICOR dari proyek-proyek yang dikerjakan oleh Kementerian PU.

"Harapan besar kami adalah kami bisa bersama-sama dengan kementerian dan lembaga negara lainnya menurunkan rasio ICOR kita sampai di bawah 6," katanya.

Kementerian PU juga berharap bahwa tidak hanya ICOR yang bisa turun di bawah 6, namun juga kemiskinan bisa terhapus di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi bisa maksimal pada tahun 2029, 2045 dan seterusnya.

"Kita menghadirkan BPS karena kita butuh data yang sahih. Hanya BPS yang punya kualifikasi dan kualitas untuk mengukur keabsahan daripada ICOR yang dibangun oleh Kementerian PU selama ini," kata Dody

Dalam kesempatan sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa kerja sama antara pihaknya dengan Kementerian PU merupakan kerja sama strategis, salah satunya terkait dengan pertukaran data antara BPS dengan Kementerian PU.

"Dan secara spesifik juga kami BPS bersama-sama dengan Kementerian PU akan menghitung ICOR terutama di bidang pekerjaan umum," kata Amalia.

ICOR merupakan salah satu ukuran dari seberapa efisien investasi yang dilakukan di dalam perekonomian. Semakin kecil angka ICOR, maka investasinya akan semakin efisien karena bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.

"Dengan demikian menjadi penting dengan didorong oleh Pak Menteri PU untuk menggulirkan proyek-proyek infrastruktur. BPS tugasnya adalah mengukur dengan baik dan berkualitas, memperoleh data yang lengkap dari kementerian terkait dan kami juga akan mengukur efisiensi dari investasi dengan ICOR," ujar Amalia.

photo
Investasi asing setelah 50 tahun peristiwa Malari. - (Republika)

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement