Senin 05 Dec 2022 16:20 WIB

Badan Pangan Yakin Harga Tahu-Tempe Bakal Kembali Turun Bulan Depan

Industri tahu-tempe nasional sangat tergantung pada kedelai impor.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu industri tahu rumahan di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (17/10/2022). Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu industri tahu rumahan di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (17/10/2022). Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Harga tahu-tempe akhir-akhir ini kembali mengalami lonjakan signifikan imbas naiknya Harga kedelai impor. Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan harga kedelai mulai Januari 2023 akan kembali turun sehingga dapat meredam kenaikan harga tahu tempe yang turut menyumbang inflasi.

"Memang kita sangat tergantung impor (kedelai) dan para importir hanya menyetok (ketahanan) sekitar 2 bulan," kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi dalam akor Pengendalian Inflasi dan Percepatan Realisasi Belanja Daerah, Kemendagri, Senin (5/12/2022).

Baca Juga

Menurutnya, ketahan stok kedelai yang singkat itu lantaran adanya fluktuasi harga kedelai internasional ditambah adanya flutkuasi nilai tukar rupiah. Karena itu para importir mengantisipasi fluktuasi tersebut dengan membatasi pasokan impor untuk ketahanan dua bulan.

"Tapi, seharusnya setelah ini, Januari kita akan pastikan harga kedelai akan turun," kata Arief.

NFA memproyeksi pada akhir tahun ini, akan terdapat stok akhir sebesar 58,7 ribu ton sehingga ketersediaan surplus. Ia pun memastikan secara umum kebutuhan pangan pokok nasional di akhir tahun aman kendatipun harga cukup tinggi.

Mengutip panel harga NFA, hingga Senin (5/12/2022), rata-rata harga kedelai biji kering impor sudah mencapai Rp 14.810 per kg dari sebelum kenaikan pada kisaran Rp 12 ribu per kg hingga Rp 13 ribu per kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat terdapat kenaikan harga tahu dan tempe hingga menyumbang inflasi sepanjang November 2022. Disinyalir kenaikan tersebut akibat menipisnya stok impor dalam negeri serta adanya kenaikan harga dunia.

"Kenaikan harga tahu tempe ini disebabkan stok kedelai dalam negeri yang semakin menipis sedangkan realisasi impor kedelai juga lambat. Ini informasi dari Badan Pangan Nasional dan Kementan," kata Deputi Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Setianto, pekan lalu.

Ia memaparkan, selama November 2022 rata-rata harga tahu sebesar Rp 11.680 per kg atau naik dari bulan sebelumnya Rp 11.438 per kg. Tahu memberikan andil inflasi 2,2 persen secara bulanan atau month to month (mtm) atau 12,43 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Sedangkan harga tempe kembali naik menjadi Rp 12.949 per kg dari sebelumnya Rp 12.682 per kg. Komoditas tempe memberikan andil inflasi 2,13 persen mtm atau 13,56 persen yoy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement