REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia, menyimpan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang berperan penting bagi keseimbangan ekosistem global.
Namun, di balik keindahan itu, kondisi lingkungan kita menghadapi tekanan serius akibat deforestasi, kerusakan ekosistem pesisir, pencemaran plastik, hingga dampak perubahan iklim.
Menanggapi isu lingkungan tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten berkontribusi dalam upaya melestarikan dan menjaga keanekaragaman hayati, serta lingkungan hidup.
Berdasarkan data yang dimuat pada Mongabay, deforestasi pada 2024 mencapai 261.575 hektare, dengan 97 persen terjadi secara legal di wilayah konsesi seperti perkebunan dan tambang, yang mengancam habitat kritis satwa liar.
World Economic Forum di tahun 2024 menyampaikan, Indonesia yang menyimpan sekitar 16-18 persen terumbu karang dunia diperkirakan mengalami bleaching tahunan di lebih dari 50 persen kawasan lindung laut pada 2044.
Sepanjang 2025, Telkom menargetkan penanaman 10 ribu bibit pohon di sepanjang Sungai di wilayah Garut, Boyolali, dan Gowa.
Penanaman 10 ribu bibit mangrove di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, penanaman 900 bibit terumbu karang di Banyuwangi, Pandeglang, dan NTT.
Telkom berkolaborasi dengan komunitas dan masyarakat melakukan konservasi melindungi keanekaragaman hayati yang berkurang habitatnya, seperti konservasi tanaman obat, anggrek liar, pohon endemik, dan tanaman lamun untuk tumbuhan, sedangkan untuk hewan dilakukan konservasi pada Penyu dan Babi Kutil Bawean.
“Telkom sebagai perusahaan milik negara serta perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab atas keberlanjutan lingkungan hidup serta inovasi, menggabungkan konservasi dengan kemajuan teknologi digital sehingga dapat memantau progres dari program yang dilakukan,” ucap Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto dikutip Rabu (20/8/2025).
Ia menambahkan, tidak hanya memanfaatkan teknologi, menjaga dan melestarikan lingkungan serta keanekaragaman hayati merupakan tanggung jawab bersama yang perlu dilakukan dengan berkolaborasi bersama masyarakat. ‘’Hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang,” ucapnya kembali.
Upaya yang dilakukan Telkom merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya untuk tujuan SDG ke-11 mengenai Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, SDG ke-12 Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, SDG ke-13 Penanganan Perubahan Iklim, SDG ke-14 Ekosistem Lautan, dan SDG ke-15, yaitu Ekosistem Daratan.
Melalui langkah nyata ini, Telkom membuktikan pelestarian lingkungan merupakan bagian integral dari strategi perusahaan untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
Dengan memadukan teknologi, kolaborasi, dan kesadaran kolektif, Telkom tidak hanya menjaga warisan alam Indonesia, tetapi juga menciptakan nilai bersama bagi masyarakat, lingkungan, dan generasi yang akan datang.