Rabu 20 Aug 2025 16:41 WIB

BI Rate Turun 100 Bps Sejak September 2024, Suku Bunga Pasar Uang Ikut Terkoreksi

Perry Warjiyo ungkap dampak nyata pemangkasan BI Rate pada pasar keuangan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Tangkapan layar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Agustus 2025 yang digelar secara daring, Rabu (20/8/2025).
Foto: Eva Rianti/Republika
Tangkapan layar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Agustus 2025 yang digelar secara daring, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan BI terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk memperkuat transmisi penurunan suku bunga dari BI Rate ke suku bunga pasar uang dan perbankan. Ia mengungkapkan penurunan BI Rate yang dilakukan beberapa kali telah memberi dampak nyata pada suku bunga pasar uang.

“Penurunan BI Rate sebesar 100 basis poin (bps) sejak September 2024 telah diikuti penurunan suku bunga di pasar uang, meskipun langkah lebih lanjut perlu ditempuh untuk mempercepat penurunan suku bunga perbankan,” ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2025 yang digelar secara daring, Rabu (20/8/2025).

Baca Juga

BI sebelumnya memangkas suku bunga 25 bps dari 6,25 persen menjadi 6 persen pada September 2024. Kemudian pada Januari, Mei, dan Juli 2025, BI kembali menurunkan suku bunga masing-masing sebesar 25 bps. Total penurunan suku bunga mencapai 100 bps (tidak termasuk penurunan pada RDG Agustus 2025 sebesar 25 bps).

Dari beberapa kali kebijakan pemangkasan tersebut, BI menilai telah ada dampak nyata, terutama di pasar uang. “Di pasar uang, sejalan dengan penurunan BI Rate pada Juli 2025 dan operasi moneter Bank Indonesia, suku bunga INDONIA (Indonesia Overnight Index Average) terus menurun, dari 5,14 persen sebelum pengumuman penurunan BI Rate pada Juli menjadi 4,78 persen pada 19 Agustus 2025,” jelas Perry.

Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga tercatat mengalami penurunan, yakni dari masing-masing 5,85 persen, 5,86 persen, dan 5,87 persen sebelum penurunan BI Rate pada Juli 2025 menjadi 5,28 persen, 5,32 persen, dan 5,34 persen pada 15 Agustus 2025.

“Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 2 tahun menurun dari 5,86 persen menjadi 5,54 persen, sementara tenor 10 tahun menurun dari 6,56 persen menjadi 6,40 persen. Suku bunga deposito 1 bulan juga mulai menurun, dari 4,85 persen pada Juni 2025 menjadi 4,75 persen pada Juli 2025,” lanjut Perry.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement