Selasa 17 Aug 2021 01:08 WIB

PT Sreeya Indonesia Catat Pertumbuhan Positif Selama Pandemi

PT Sreeya Indonesia tutup 2020 dengan laba bersih mencapai 28,27 miliar

Direktur Utama PT Sreeya Sewu Indonesia, Tommy Wattimena Widjaja menyampaikan, perseroan menutup tahun 2020 dengan tingkat profitabilitas yang positif.  Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,27 miliar.
Foto: istimewa
Direktur Utama PT Sreeya Sewu Indonesia, Tommy Wattimena Widjaja menyampaikan, perseroan menutup tahun 2020 dengan tingkat profitabilitas yang positif. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,27 miliar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid 19 di Indonesia sejak Maret 2019, belum diketahui kapan berakhir. Akibat dari pandemi ini, banyak perusahaan yang rugi, bahkan sampai gulung tikar. Hal berbeda dirasakan PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. Perusahaan yang bergerak dalam produksi pakan, ayam pedaging, dan makanan olahan, ini tetap mencatat pertumbuhan positif selama pandemi. 

Direktur Utama PT Sreeya Sewu Indonesia, Tommy Wattimena Widjaja menyampaikan, perseroan menutup tahun 2020 dengan tingkat profitabilitas yang positif.  Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 28,27 miliar.

"Penjualan bersih sebesar Rp 4,34 triliun atau meningkat 7,21 persen dibandingkan penjualan bersih tahun 2019 sebesar Rp 4,05 triliun,” kata Tommy usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang disiarkan secara daring di Jakarta, Senin (16/8). 

Sementara untuk tahun 2021, kata Tommy, pada kuartal pertama 2021, terjadi peningkatan penjualan bersih mencapai Rp 1,28 triliun. Angka itu meningkat 13,32 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2020 sebesar Rp 1,13 triliun. Hanya saja, kata dia, laba perusahaan sedikit menurun pada kuartal pertama 2021, gabg hanya mencapai Rp 34,68 miliar. 

Angka tersebut turun sebesar Rp 24,77 miliar jika dibandingkan kuartal pertama 2020 sebesar Rp 59,45 miliar.  Meski terjadi penurunan, dari sisi operasional, perusahaan berhasil meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak dan makanan olahan. Disinggung target kinerja 2021, Tommy optimistis kinerja PT Sreeya masih positif seperti tahun 2020. 

"Saya confidence akan growing double digit sampai akhir tahun. Ada faktor eksternal yang jadi tantangan, misalnya harga jagung belum membaik, harga kedelai masih tinggi, demand masih rendah sehingga profitability akan terdampak. Tapi, di dalam perusahaan kami sangat solid dan kuat," tutur Tommy. 

Managing Director Foods PT Sreeya Sewu Indonesia, Dicky Saelan menjelaskan, strategi yang dijalankan perusahaan tahun 2021, yaitu performance to solution berupa peningkatan kualitas produk pakan ternak, keunggulan pelayanan cepat tanggap, serta menyediakan solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. 

Adapun hasil RUPS menetapkan Antonious Joenoes Supit sebagai Komisaris Utama. Dia didampingi dua komisaris, yaitu Eddy Tamboto dan Ted Margono. Bertindak sebagai Komisaris Independen adalah Theo Lekatompessy. 

Dalam jajaran direksi, ditetapkan Direktur Utama dipegang Tommy Wattimena Widjaja. Dia dibantu Wakil Direktur Utama (Independen) Soh Ching Ker serta didampingi dua direktur, yaitu Wayan Sumantra dan Sri Sumiyarsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement