Senin 28 Jul 2025 11:20 WIB

Pemerintah Genjot Ekonomi Semester II 2025, Begini Strateginya

Pemerintah juga mengoptimalkan program padat karya tunai.

Pengunjung berbelanja di salah satu stan saat gelaran Jakarta Fair 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung berbelanja di salah satu stan saat gelaran Jakarta Fair 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada semester II tahun 2025. Fokus diarahkan pada optimalisasi program prioritas seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), percepatan Koperasi Desa Merah Putih, dan pembangunan tiga juta rumah.

“Melihat tantangan perekonomian ke depan, kita perlu menyiapkan program-program yang dapat mendorong pertumbuhan lebih tinggi di semester kedua,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Semester II Tahun 2025, dikutip di Jakarta, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Ia menekankan pentingnya peran konsumsi dan investasi, khususnya lewat belanja pemerintah yang efektif, untuk menciptakan lapangan kerja, memperkuat daya beli, dan meningkatkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri.

Untuk mendukung itu, pemerintah akan memprioritaskan rekrutmen tenaga kerja dari masyarakat kelompok Desil-1 dan Desil-2, terutama dalam pelaksanaan MBG. Sinergi kebijakan antara APBN dan non-APBN juga dinilai krusial untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Airlangga menyebut percepatan realisasi belanja kementerian/lembaga menjadi prioritas, terutama yang memiliki anggaran besar.

Di sisi investasi, pemerintah menekankan penguatan data dan informasi KEK dan Kawasan Industri melalui kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Sejumlah program pembiayaan juga digenjot, mulai dari Kredit Investasi Padat Karya, Kredit Program Perumahan, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), hingga Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Pemerintah juga mengoptimalkan program padat karya tunai untuk memperkuat konsumsi rumah tangga.

Sementara di sektor pariwisata, stimulus disiapkan untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026. Stimulus mencakup penyelenggaraan event nasional, insentif PPN DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif transportasi darat dan laut.

“Pemerintah akan dorong event baru lagi untuk diskon menjelang akhir tahun,” ujar Airlangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement