REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Ekonomi Amerika Serikat (AS) kontraksi 3,5 persen sepanjang 2020 yang menjadi penyusutan terdalam sejak Perang Dunia II pada 1946. Pandemi Covid-19 menyebabkan pengeluaran konsumen dan investasi bisnis tertekan, mendorong jutaan orang Amerika keluar dari pekerjaan dan jatuh miskin.
Meski pemulihan sedang berlangsung, momentum melambat secara signifikan ketika infeksi virus corona kembali meningkat pada akhir tahun dan stimulus senilai 3 triliun dolar AS hampir habis. Moderasi tersebut kemungkinan akan bertahan setidaknya hingga tiga bulan pertama tahun 2021.
Presiden Joe Biden telah meluncurkan rencana pemulihan senilai 1,9 triliun dolar AS, tetapi beberapa anggota parlemen menolak keras setelah pemerintah memberikan hampir 900 miliar dolar AS dalam stimulus tambahan pada akhir Desember.
Penasihat ekonomi White House Brian Deese mengatakan, laporan dari Departemen Perdagangan pada Kamis (28/1) menggarisbawahi urgensi bagi Kongres untuk mengesahkan rencana Biden. "Tanpa tindakan cepat, krisis ekonomi yang berlanjut akan mempersulit orang Amerika untuk kembali bekerja dan bangkit kembali," ujarnya, seperti dilansir di Reuters, Kamis (28/1).
Kontraksi PDB tahun lalu menyusul pertumbuhan positif 2,2 persen pada 2019. Penyusutan 3,5 persen merupakan penurunan tahunan pertama pertama dalam PDB sejak Great Recession 2007-2009.