Senin 31 Aug 2020 14:18 WIB

Mentan: Kalimantan Selatan Bagian Lumbung Pangan Nasional

Kementan terus meningkatkan produksi pangan lewat optimasi lahan rawa

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja untuk kegiatan Optimalisasi Lahan dan panen padi di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (31/8).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja untuk kegiatan Optimalisasi Lahan dan panen padi di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BATOLA -- Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja untuk kegiatan Optimalisasi Lahan dan panen padi di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (31/8). Dari optimalisasi lahan diharapkan Kalimantan Selatan dapat menjadi bagian lumbung pangan nasional.

Sejalan dengan itu Mentan berharap dukungan pengolahan lahan dan penggunaan varietas hibrida untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Varietas yang digunakan masih banyak yang lokal, tidak sebanyak menggunakan varietas hibrida.

Baca Juga

"Kita ingin tahu pergantian musim berikutnya dengan varietas unggul, satu hektare bisa 5 sampai 7 ton, dicoba di sini ya," tegas Mentan.

Dari kondisi tersebut Kementan terus berupaya meningkatkan produksi pangan melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian salah satunya dengan optimasi lahan rawa. Melalui program optimasi lahan rawa diharapkan terjadi peningkatan Indeks Pertanaman (IP) serta peningkatan produktivitas yang akan berkontribusi pada ketersediaan stok pangan nasional.

photo
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja untuk kegiatan Optimalisasi Lahan dan panen padi di Gapoktan Harapan Maju, Handil Mesjid, Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Senin (31/8). - (Kementan)

Dengan perbaikan sistem tata kelola air, rehabilitasi irigasi, serta peningkatan kualitas kesuburan lahan rawa, diharapkan dapat meningkatkan produksi tanaman pangan. "Kalsel potensial untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. (Laporan dari) Gubernur sudah over stock, sudah memiliki setengah dari yang ada sekarang. Kita coba melakukan optimalisai di wilayah yang masih memungkinkan dikembangkan di Kalsel ini. Tinggal water management harus ditingkatkan, jalan tani, semuanya kita atur untuk penanaman," papar Mentan.

Di tahun 2019, Provinsi Kalimantan Selatan telah dialokasikan kegiatan optimasi Lahan rawa seluas 120 ribu hektare di 9 Kabupaten, termasuk Kabupaten Barito Kuala seluas 28.052 hektare dan Kabupaten Banjar seluas 59.834 hektare. Tahun 2020 kembali di alokasikan seluas 9.000 hektare di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Hulu Sungai Selatan.

Kabupaten Barito Kuala dialokasikan Pelaksanaan perbaikan infrastruktur optimasi lahan rawa untuk lahan seluas 8.750 hektare pada Tahun Anggaran 2020/ konstruksi fisik di kabupaten tersebut pada harus berjalan dengan baik, agar indeks pertanaman dapat meningkat sehingga produksi dan pendapatan petani pun meningkat.

Alokasi bantuan kegiatan yang dikucurkan untuk provinsi Kalimantan Selatan, sebesar Rp 91 miliar baik dari kegiatan sektor prasarana dan sarana pertanian, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Sedangkan untuk kabupaten Barito Kuala sendiri Kementan mengucurkan bantuan kegiatan sebesar Rp 43 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement