REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Labuan Bajo terus menarik minat investor seiring meningkatnya jumlah wisatawan dan penguatan posisinya sebagai destinasi wisata superprioritas. Pertumbuhan akomodasi berstandar internasional menjadi salah satu indikator masuknya modal baru ke sektor pariwisata Nusa Tenggara Timur.
Tren ini mencerminkan pergeseran Labuan Bajo dari destinasi eksotis menjadi pusat layanan wisata premium dan kegiatan bisnis berskala nasional maupun internasional. Salah satu investasi terbaru yang masuk ke Labuan Bajo adalah berdirinya Crowne Plaza Labuan Bajo, hotel bintang lima yang diresmikan oleh MMS Land, subholding dari MMSGI, dan menjadi bagian dari jaringan global IHG Hotels & Resorts.
Keberadaan hotel tersebut menambah kapasitas akomodasi yang dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan wisata, termasuk sektor MICE. Hotel ini menyediakan 199 kamar dan ruang ballroom berkapasitas 180 orang, serta fasilitas restoran, kolam renang, ruang pertemuan, dan pusat kebugaran.
Berdasarkan data Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai empat hari sehingga kebutuhan akomodasi berkualitas dinilai terus meningkat. Permintaan ini juga sejalan dengan tren perjalanan wisata premium yang berkembang di kawasan timur Indonesia.
Data Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manggarai Barat menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan telah melampaui 400 ribu orang pada 2024. BPS NTT mencatat lapangan usaha akomodasi dan makan minum tumbuh 13,28 persen pada kuartal IV 2024. Angka ini memperkuat proyeksi bahwa kebutuhan akomodasi berstandar tinggi akan terus meningkat.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta dalam pengembangan destinasi. “Crowne Plaza Labuan Bajo hadir sebagai hotel percontohan di Manggarai Barat, dengan standar layanan yang tinggi, tata kelola yang tertib, serta kepatuhan regulasi yang konsisten. Kehadiran hotel ini tidak hanya menambah akomodasi premium bagi wisatawan, tetapi juga mencerminkan komitmen profesional dalam seluruh proses perizinan dan operasional sejak awal pembangunannya,” kata Edistasius dalam siaran pers MMS Land, Senin (24/11/2025).
CEO MMS Land, Andre Chandra Biantoro, meyakini pembangunan hotel berstandar global di Labuan Bajo membawa kontribusi ekonomi bagi masyarakat. “Kehadiran hotel kami diharapkan mampu membuka lapangan kerja langsung, memperkuat rantai pasok lokal, dan meningkatkan nilai tambah bagi UMKM dan sektor kreatif daerah,” ujar Andre.
Cluster General Manager IHG Hotels & Resorts, Rajiv Srivastava, menyampaikan bahwa pengalaman menginap di hotel ini didesain selaras dengan karakter alam Labuan Bajo. “Kami ingin Crowne Plaza Labuan Bajo menghadirkan energi Labuan Bajo yang tenang dan menginspirasi, sebuah tempat di mana tamu merasa disambut sejak tiba. Lokasinya dirancang untuk memenuhi kebutuhan tamu masa kini, baik untuk bisnis maupun liburan,” kata Rajiv.
MMS Land menyampaikan bahwa mayoritas tenaga kerja direkrut dari warga lokal dan disertai program pemberdayaan masyarakat. Dukungan sosial diberikan melalui kegiatan CSR, termasuk bantuan sembako dan pendidikan untuk anak-anak di Panti Rehabilitasi St. Damian, Binongko. Inisiatif tersebut menjadi bagian dari visi MMSGI dalam menghadirkan proyek hospitality yang memberi dampak ekonomi dan sosial berkelanjutan.
Kehadiran akomodasi premium baru ini menandai fase lanjutan dalam evolusi Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia. Arus investasi yang masuk ke sektor pariwisata diharapkan memperkuat ekosistem ekonomi lokal serta menjaga daya saing daerah di tengah persaingan destinasi global.
Ikuti Whatsapp Channel Republika