Rabu 25 Feb 2015 08:00 WIB

Bank of England: Inflasi Rendah Sementara

Rep: C87/ Red: Satya Festiani
ilustrasi inflasi.
ilustrasi inflasi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNITED KINGDOM -- Gubernur Bank of England Mark Carney mengatakan inflasi yang rendah bersifat sementara dan akan kembali ke target 2 persen dalam waktu dua tahun. Inflasi mencapai 0,3 persen pada Januari 2015, jauh di bawah target bank sentral sebesar 2 persen.

Mark Carney mengatakan angka tersebut menandai tingkat terendah inflasi indeks harga konsumen UK sejak 1988. Menurutnya, Komite Kebijakan Moneter akan membawa inflasi kembali menuju target yang wajar dalam waktu dua tahun.

“Yang penting para pekerja dan pebisnis mengerti ini adalah fenomena sementara,” kata Mark Carney seperti dilansir BBC, Selasa (24/2).

Mark Carney mengatakan, tiga perempat dari kelemahan inflasi saat ini karena penurunan harga minyak dan makanan. Namun, tidak ada bukti penangguhan konsumsi atau orang-orang yang menunda pembelian karena yakin harga bisa jatuh lebih rendah. Hal itu berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi.

Mark Carney menegaskan, jika ada bukti penurunan inflasi berkelanjutan, bila perlu bank menurunkan suku bunga lebih rendah dari 0,5 persen saat ini ke nol persen. Namun, dia menekankan fokus kebijakan ke arah pengetatan. Menurutnya, inflasi di Inggris awal bulan ini sementara bisa berubah negatif di musim semi karena penurunan harga minyak.

Suku bunga acuan bank sentral telah berada di level 0,5 persen selama hampir enam tahun. Sementara pasar saat ini mengharapkan kenaikan suku bunga pada awal 2016.

Namun, dalam bukti tertulis ke Komite Treasury, anggota MPC Martin Weale, telah memutuskan menaikkan suku bunga akhir tahun lalu. “Mungkin tepat untuk menaikkan suku bunga lebih awal untuk mengantisipasi pasar keuangan saat ini,” ujarnya.

Hal itu menimpali pernyataan anggota MPC lainnya Kristin Forbes yang mengatakan ada risiko bagi perekonomian jika tingkat suku bunga tetap pada rekor rendah terlalu lama. “Kenaikan suku bunga mungkin diperlukan dalam waktu dekat,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement