Kamis 01 Sep 2011 15:25 WIB

Konsumsi BBM Melonjak, Pertamina Impor BBM dari Singapura

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Stevy Maradona
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas SPBU mengisikan BBM subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sesuai prediksi, tingkat konsumsi bahan bakar minyak (BBM), terutama jenis premium mengalami lonjakan cukup tajam selama musim mudik lebaran tahun ini. Lonjakan konsumsi BBM paling tajam terjadi di Pulau Jawa bagian barat hingga tengah.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), Tubagus Haryono menyampaikan lonjakan konsumsi BBM terjadi sekitar 30-40 persen untuk jalur mudik Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat dan Jawa Tengah. "Pantura Jabar-Jateng kenaikan cukup signifikan sampai 30-40 persen. Dari Semarang hingga Pati (Jawa Timur), paling kenaikan hanya 15 persen," kata Tubagus di Jakarta, Rabu (31/8).

Tubagus mengungkapkan lonjakan konsumsi BBM selama lebaran ini sudah diprediksi oleh pemerintah. "Ini kan kejadian luar biasa, sudah diperkirakan kenaikannya. Dalam 1-2 bulan ini akan turun, dan dua builan terakhir, November-Desember naik lagi," papar Tubagus.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan dirinya belum mendapatkan laporan dari kementerian teknis terkait tingkat konsumsi BBM selama arus mudik lebaran tahun ini. "Tidak ada laporan kekurangan BBM, karena kita siapkan BBM di daerah tertentu menggunakan tangki cadangan," tutur Hatta.

Seiring dengan tingginya konsumsi premium pada bulan Agustus ini, PT Pertamina (Persero) mengimpor sembilan juta barel premium dari pasar di Singapura. Untuk kondisi normal, biasanya Pertamina hanya mengimpor premium sebesar 5-6 juta barel per bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement