REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Darmin Nasution akhirnys resmi menjadi Gubernur Bank Indonesia. Dia berjanji akan mempertegas peraturan pengawasan perbankan yang selama ini menjadi sorotan masyarakat.
Damin dilantik oleh Ketua MA di Jakarta, Rabu (1/9). ''Pertama yang akan kita benahi adalah peraturan dan pengawasan di perbankan. Kita ingin apapun nantinya dan bagaimanapun OJK itu terbentuk, kita ingin mewariskan pengawasan bank yang baik,'' janjinya usai dilantik.
Dikatakannya, selama ini peraturan pengawasan perbankan yang diterapkan BI kurang tegas terutama saat menangani bank-bank yang bermasalah. ''Intinya kita akan pertegas peraturan-peraturan pengawasan perbankan, sehingga setiap aturan harus jelas bunyinya. Bank yang masuk dalam pengawasan intensif harus ada batas waktu, sehingga bank-bank bermasalah itu menjadi sembuh,'' katanya.
Menurut Darmin, pembenahan bidang pengawasan perbankan menjadi prioritasnya karena selama ini merupakan persoalan yang paling membebani BI dan selalu menjadi sorotan masyarakat. ''Pengawasan di BI kalau banknya sehat-sehat saja, pengawasannya lugas. Namun kalau bank mulai sakit atau bermasalah, pengawasan mulai ragu-ragu karena peraturannya meski dikatakan dapat, pengawas di lapangan ragu-ragu karena resiko ada dia,'' ujarnya.
Selain itu, katanya, jika ada bank dalam pengawasan intensif karena memiliki NPL di atas 5 persen, tidak ada batas waktu bank itu berada dalam pengawasan sehingga rentan terkena dampak krisis keuangan.