Kamis 20 Nov 2025 19:32 WIB

Pemerintah Jajaki Pembentukan Bank Koperasi Baru untuk Perkuat Pembiayaan Desa

Menkop sebut skema patungan koperasi sedang dipelajari.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono.
Foto: Republika
Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan pemerintah tengah menjajaki pembentukan bank koperasi baru sebagai langkah memperluas akses permodalan dan pembiayaan sektor riil koperasi, yang menjadi pengembangan dari Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).

Ferry menyampaikan rencana tersebut dilakukan melalui skema patungan antar-koperasi, menyusul adanya penawaran sejumlah bank yang saat ini sedang dipelajari. Ia tidak merinci jumlah maupun nama bank yang dimaksud, namun menegaskan proses penjajakan masih berlangsung.

Baca Juga

“Ada beberapa bank yang ditawarkan kepada kami. (Skemanya) Teman-teman dari koperasi bisa patungan (membeli saham bank). Kita akan lihat (nanti),” kata Ferry dalam acara Temu Mitra Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Ia menambahkan pemerintah akan mendorong LPDB Koperasi agar berperan lebih kuat dalam pembiayaan koperasi, seiring meningkatnya kebutuhan modal untuk mendukung KDKMP masuk ke sektor produksi, distribusi, logistik, dan pengelolaan gerai modern di tingkat desa.

“Kita akan lipat gandakan kekuatan pembiayaan koperasi. LPDB pun akan kita dorong untuk menjadi lembaga pembiayaan yang jauh lebih kuat,” ujarnya.

Penguatan struktur pembiayaan koperasi menjadi bagian dari agenda besar pemerintah dalam membangun 80.000 KDKMP yang mencakup pembangunan gerai desa, apotek dan klinik desa, jaringan logistik, budidaya pangan, hingga pengembangan industri rumahan skala koperasi.

Menkop menegaskan pembentukan bank koperasi baru dan penguatan LPDB merupakan upaya membangun ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan berbasis koperasi, selaras dengan amanat Pasal 33 UUD 1945.

Direktur Utama LPDB Koperasi Krisdianto Soedarmono mengatakan LPDB akan meningkatkan dukungan pembiayaan produktif bagi koperasi, terutama untuk mendorong produksi barang kebutuhan sehari-hari yang akan mengisi gerai KDKMP.

“Dengan koperasi yang solid dan memperoleh dukungan pembiayaan yang cukup, maka diharapkan program Koperasi Merah Putih dapat berjalan sesuai target,” kata Krisdianto.

LPDB mencatat sebanyak 82.707 KDKMP telah berbadan hukum, sementara pembangunan fisik gerai desa dilakukan melalui kerja sama dengan BUMN PT Agrinas Pangan Nusantara dan dukungan personel TNI.

Krisdianto menambahkan, dari 75 koperasi mitra yang diundang, sebanyak 67 koperasi telah hadir dan menyatakan komitmen mendukung program tersebut melalui pendampingan dan kemitraan usaha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement