Kamis 11 Dec 2025 18:06 WIB

Jelang Nataru, Mentan Siapkan Operasi Pasar Cabai dan Bawang

Langkah cepat diprioritaskan untuk menjaga stabilitas harga komoditas hortikultura.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Pedagang menyortir bawang merah sebelum di jual di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Menurut pedagang bawang, harga bawang menjelang akhir tahun mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 dari harga Rp38.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sementara untuk harga cabai rawit mengalami kenaikian sebesar Rp5.000 dari semula Rp25.000 kini menjadi Rp30.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu oleh jumlah stok bawang merah dan cabai rawit dari pemasok terbatas.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang menyortir bawang merah sebelum di jual di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Menurut pedagang bawang, harga bawang menjelang akhir tahun mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 dari harga Rp38.000 menjadi Rp40.000 per kilogram, sementara untuk harga cabai rawit mengalami kenaikian sebesar Rp5.000 dari semula Rp25.000 kini menjadi Rp30.000 per kilogram. Kenaikan tersebut dipicu oleh jumlah stok bawang merah dan cabai rawit dari pemasok terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah siap melakukan operasi pasar komoditas hortikultura, khususnya cabai dan bawang, untuk menjaga stabilitas harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Amran menugaskan jajaran Direktorat Jenderal Hortikultura memperkuat langkah intervensi di sentra produksi dan jalur distribusi. Pemantauan dilakukan lebih intensif di wilayah rawan gangguan logistik akibat banjir atau longsor yang kerap terjadi pada akhir tahun.

Baca Juga

“Kami minta nanti seluruh tim, kita operasi pasar,” kata Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Cabai dan bawang menjadi perhatian utama. Fokus pemerintah bukan pada produksi, melainkan pada kelancaran perpindahan barang dari daerah ke pusat konsumsi. Menurut Amran, kondisi geografis, cuaca ekstrem, serta hambatan perjalanan kerap memicu lonjakan harga secara tiba-tiba.

photo
Pedagang sayur merapikan cabai rawit di Pasar Kosambi, Kota Bandung. - (Edi Yusuf)

Kementerian Pertanian menyiapkan langkah khusus untuk menjaga aliran barang dari sentra utama di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi menuju wilayah permintaan tinggi. Kerja sama lintas unit dilakukan agar suplai tidak menumpuk di pedagang besar dan tetap bergerak ke pasar ritel. Intervensi cepat disiapkan bila jalur distribusi mengalami kerusakan.

Amran juga mengarahkan penguatan koordinasi antara tim lapangan dan pemerintah daerah untuk mempercepat respons ketika muncul hambatan teknis. Dirjen Hortikultura diminta aktif menjaga stabilitas suplai di daerah yang harga komoditasnya mudah bergejolak.

“Cabai nanti kami sudah beritahu Hortikultura, Dirjen Hortikultura, cabai, bawang tolong,” ujar tokoh asal Sulawesi Selatan ini.

Penanganan dilakukan berlapis, mulai dari penataan suplai, pemantauan stok harian, hingga percepatan pengiriman barang ke wilayah yang harganya mulai merangkak naik. Pemerintah menilai ketersediaan nasional cukup sehingga fokus utama diarahkan pada kelancaran arus barang. Pemantauan harga dilakukan setiap hari untuk mendeteksi potensi kenaikan sedini mungkin.

Amran memastikan operasi pasar berlangsung hingga periode libur akhir tahun selesai. Upaya ini diharapkan menjaga harga tetap terkendali sehingga stabilitas pangan tetap terjaga dan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok secara aman, terutama saat Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement